Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Di tengah kondisi perekonomian dunia yang melemah, kondisi industri pengolahan tetap tumbuh dan berhasil lepas dari krisis yang terjadi pada 2023. Satu di antaranya industri transportasi. ANTARA FOTO--
Sebagai informasi, sepanjang 2023, perekonomian dunia dibayangi oleh perdagangan global yang mengalami kontraksi, akibat penurunan nilai perdagangan barang.
Namun, industri pengolahan masih tumbuh stabil, didukung oleh permintaan domestik dan global.
Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan di beberapa subsektor industri seperti industri logam dasar, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, industri alat angkutan, industri pengolahan tembakau, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman.
BACA JUGA:Investasi di Sektor Manufaktur Terus Naik
BACA JUGA:Industri Pengolahan Penopang Ekonomi Nasional
Memacu Industri Hijau
Didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri, industri logam dasar tumbuh 14,17%.
Sedangkan industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik mengalami pertumbuhan sebesar 13,67% berkat peningkatan produksi industri barang logam bukan mesin dan peralatan.
Industri alat angkutan tumbuh 7,63% dengan meningkatnya permintaan domestik atas produk sepeda motor.
Adapun industri pengolahan tembakau tumbuh 4,80%, didukung oleh peningkatan permintaan luar negeri.
Sementara itu, pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52% dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang Pemilu 2024.
BACA JUGA:Percepatan Industri Halal Nasional
BACA JUGA: Kenapa Mobil di Indonesia, Posisi Setirnya di Kanan? Ini Penjelasannya...
Kemudian, dari sisi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN), belanja modal pemerintah APBN dan APBD menunjukkan pertumbuhan positif dan menguat dibanding periode sebelumnya, sebesar 26,31% (c to c).
Kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas pada 2023 mencapai 16,75% dan ditargetkan meningkat menjadi 17,90% pada 2024.