Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional

Tanggal kelahiran tokoh Ineonesia, Laksmana Keumlahayati dan AA Navis dijadikan perayaan internasional oleh UNESCO selama periode Sidang Umum UNESCO ke-42 di 2023. -IST-

Mengutip dari Badan Bahasa, Ali Akbar Navis atau biasa dikenal AA Navis merupakan budayawan dan sastrawan Indonesia.

AA Navis lahir di Padangpanjang, Sumatra Barat, pada 17 November 1924 sebagai anak sulung dari 15 bersaudara. 

Jika kebanyakan orang Minang dikenal suka merantau, putra Minang yang satu ini berbeda. Ia lebih suka menetap di tempat kelahirannya.

BACA JUGA: Sebaiknya Hindari 10 Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Jerawat..

BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024. Ini Pesan Kakan Kemenag Mukomuko Untuk Jajarannya...

Kecintaan AA Navis pada dunia sastra bermula dari rumah. Orang tuanya, pada saat itu, berlangganan majalah Panji Islam dan Pedoman Masyarakat. AA Navis kecil membaca cerita pendek dan cerita bersambung di kedua majalah itu.

Ayahnya, St Marajo Sawiyah, mendukung kecintaan AA Navis membaca dengan memberikan uang agar anaknya dapat membeli majalah kesukaannya.

Navis sempat mengenyam pendidikan di Indonesisch Nederiandsch School (INS) di daerah Kayutaman selama 11 tahun. Jarak antara rumah dan sekolah Navis cukup jauh.

Perjalanan panjang yang ditempuhnya setiap hari itu dimanfaatkannya untuk membaca buku sastra yang dibelinya. Namun Navis tidak melanjutkan pendidikannya di INS, selanjutnya dia memilih belajar otodidak.

BACA JUGA:Petani di Lubuk Sanai Terancam Gagal Tanam Padi, Ini Penyebabnya

BACA JUGA: Wujudkan Kekayaan Laut Yang Berkelanjutan di Bengkulu

Pada 1955, saat menginjak usia 30-an, Navis sudah aktif menulis.

Banyak karya cerpennya yang muncul di beberapa majalah, seperti Kisah, Mimbar Indonesia, Budaya, dan Roman. Navis juga menulis naskah sandiwara untuk beberapa stasiun RRI, seperti Stasiun RRI Bukittinggi, Padang, Palembang, dan Makassar.

Selanjutnya, ia juga mulai menulis novel. Tema yang diangkat dalam karya AA Navis biasanya bernafaskan kedaerahan dan keagamaan sekitar masyarakat Minangkabau.

Salah satu karya sastra fenomenalnya berjudul “Robohnya Surau Kami” sebuah kumpulan cerpen sosioreligi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan