2 Kali Pemprov Anggarkan Perbaikan Jalan Ketahun–Napal Putih, Pondok Bakil Belum Tersentuh

Kepala Desa Pondok Bakil, Firman Aswandi-Radar Utara/Sigit Haryanto-

KETRINA, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Upaya Pemprov Bengkulu dalam menangani kerusakan jalan lintas Ketahun–Napal Putih terus menuai sorotan. 

Pasalnya, meski telah dua kali penganggaran dilakukan, rekonstruksi jalan poros di Desa Pondok Bakil, Kecamatan Ulok Kupai, Bengkulu Utara, masih belum tersentuh perbaikan. 

Padahal, kondisi kerusakannya telah lama menjadi keluhan masyarakat.

Terbaru, pada TA 2025 Pemprov Bengkulu kembali mengucurkan anggaran belasan miliar rupiah untuk penanganan kerusakan jalan tersebut. 

BACA JUGA:Jalan Pondok Bakil Tak Tersentuh Proyek Rekonstruksi, Kades: Terserah Pemerintah!

BACA JUGA:Rekonstruksi Jalan Tak Sentuh Pondok Bakil, Kades: Pemerintah Jangan Tebang Pilih!

Namun pola pengerjaan kembali dinilai “lompat-lompat”, karena hanya menyasar titik tertentu, yakni di Desa Bukit Indah, Kecamatan Ketahun, dan Desa Tanjung Alai, Kecamatan Napal Putih. Sementara ruas paling parah yang berada di tengah jalur, tepatnya di Desa Pondok Bakil, kembali tidak masuk prioritas realisasi.

Kekecewaan itu kembali memuncak setelah Pemprov Bengkulu merilis agenda pembangunan tahun anggaran 2026. 

Salah satu proyek yang akan digarap kembali berada di link Bukit Indah–Napal Putih. Namun lagi-lagi  belum ada kepastian apakah ruas Pondok Bakil turut menjadi bagian dari pekerjaan tersebut.

Kepala Desa Pondok Bakil, Firman Aswandi, menyatakan pihaknya tak ingin berharap muluk-muluk, namun tetap meminta keadilan pembangunan.

BACA JUGA:Bayar Honor Lembaga Desa, Pemdes Pondok Bakil Salurkan BLT DD 5 Bulan

BACA JUGA:Gandeng APH dan DPMD, Pemdes Pondok Bakil Pelatihan Paralegal dan Siskeudes: Perkuat Pengelolaan Keuangan Desa

“Jika Pemprov Bengkulu memandang Desa Pondok Bakil ini bagian dari wilayah provinsi, maka seyogyanya anggaran yang diplot untuk link Bukit Indah–Napal Putih tahun depan bisa menuntaskan kerusakan di desa kami. Sudah sering diukur, tapi tidak pernah dibangun,” tegas Firman.

Ia juga mengungkapkan, masyarakat sudah berkali-kali mempertanyakan alasan ruas mereka selalu tertinggal, sementara setiap tahun ada penganggaran baru untuk jalur yang sama. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan