Mengenal Para Ilmuan Dunia, Untuk Pelajar SD, SMP dan SMA : Albert Von Haller Bapak Neurologi

Reporter: M Ardhia Hidayatullah |

Editor: Benny Siswnto |

Sabtu , 27 Jan 2024 - 17:40

Albert Von Haller-Dillum.ch-

BACA JUGA: Pajak Kolaborasi Banyak Pihak

Haller memaparkan, iritasi adalah kontraksi atau gerakan otot yang terjadi ketika otot menerima rangsangan.

Menurutnya, ketika seseorang merasakan nyeri disebabkan karena menyentuh benda panas, secara otomatis refleks orang tersebut akan menggerakan organ tubuh yang terkena rangsangan tersebut.

Dari penelitian tersebut, Haller juga mampu menunjukan bahwa iritabilitas adalah sifat spesifik otot.

Stimulus kecil yang diterapkan langsung ke otot, dapat meyebabkan kontraksi tajam.

Pada percobaan ini juga, menunjukan bahwa sensibilitas adalah sifat spesifik saraf-stimulus yang diterapkan pada saraf tidak mengubah saraf secara nyata.

Namun dapat menyebabkan kontraksi otot yang terhubung dengannya yang mengartikan, bahwa saraf membawa implus yang menghasilkan sensasi.

Haller juga menemukan fakta, bahwa iritasi akan secara otomatis meningkat, apabila rangsangan tersebut disalurkan dari saraf ke otot.

Di dalam penelitiannya tentang perasaan, untuk mengetahui jaringan tubuh mana yang bisa merasakan.

Haller menemukan fakta, bahwa jaringan biasa tidak akan bereaksi terhadap rangsangan.

mengenal para ilmuan dunia, untuk pelajar sd, smp dan sma : albert von haller bapak neurologi                            radarutara.bacakoran.co - perkembangan ilmu pengetahuan, tidak lepas dari rekam jejak para ilmuan. 
mulai dari teori yang masih relevan jaman ke jaman, tidak lepas dari penemuan-penemuan revolusioner ilmuan dunia. 
siapa saja mereka? radar utara akan mengulas tuntas setidaknya 80 ilmuan dunia itu. selain menjadi keping sejarah penting dalam perkembangan fisika dan biologi.
ulasannya pun bisa menjadi referensi pelajar sd,smp hingga sma. para ilmuan ini,  memiliki karya yang menjadi cikal bakal perkembangan dunia hingga saat ini. 
diulas dari buku berjudul 80 ilmuan besar dunia yang ditulis badiatul muchlisin asti. cetakan pertama buku ini dirilis maret 2010 lalu. 
baca juga: indonesia gandeng vietnam jadi pemain lobster dunia
baca juga:6 tips mengatasi hidung tersumbat yang cepat dan efektif tanpa obat, napas jadi lancar.
adalah albert von haller, merupakan seorang ilmuwan yang termasuk sebagai perintis ilmu biologi. ia lahir di bern, swiss, pada tahun 1708. 
semasa kecil, haller disebut mengalami gangguan kesehatan. dengan kondisi tersebut, ia tidak dapat ikut serta dalam olahraga yang bersifat kekanak-kanakan.
meskipun dengan kondisi demikian, ketika usianya yang terbilang sangat muda ia sudah menunjukan bakat yang sangat cemerlang. 
ketika di usia 8 tahun, ia sudah mampu menulis artikel yang biasa ditulis paling tidak oleh para sarjana.
baca juga:melihat cermin di danau paisu pok
baca juga:kue lontar khas papua, sajian istimewa di hari besar
dan ketika menginjak usia 10 tahun, ia sudah mampu menyusun kamus bahasa yunani.
jejak pendidikan haller, ia pernah menempuh pendidikan tinggi di fakultas kedokteran universitas leyden.
ia berhasil meraih gelar dokternya, ketika berusia 19 tahun. 
setelah selesai menempuh pendidikannya. ketika berusia 21 tahun, ia sudah mampu membuka praktik dokternya sendiri. ia membuka praktik tersebut hingga tahun 1736. 
baca juga:istana kuning, jejak kerajaan islam di kalimantan tengah
baca juga: ingin menyetir di luar negeri? ini syarat dan ketentuan membuat sim internasional
kemudian, ia diangat sebagai guru besar anatomi, botani dan kedokteran pada salah satu universitas yang baru saja berdiri, yakni universitas gottingen. 
albert von haller dikenal sebagai salah satu ilmuan yang minat di berbagai hal. 
namun, karya haller paling fenomenal ialah pada bidang saraf dan otot. 
itulah asal muasal ia dikenal sebagai bapak neurologi. neurologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf. 
baca juga: imunisasi nasional polio cegah lumpuh layu
baca juga: hilirisasi tepat, tuai hasil positif
ketika ia baru saja memulai penelitiannya tentang saraf, baru sedikit diketahui orang tentang sistem saraf dan fungsi-fungsi saraf serta bagaimana saraf-saraf tersebut dapat mengendalikan gerakan otot tubuh.
pada waktu itu, teori yang diyakini akan kebenarannya, menjelaskan, saraf adalah selang-selang yang mengalirkan cairan. 
ia dengan tegas menolak akan teori tersebut. menurut haller, tidak seorang pun pernah melihat atau mengetahui dimana letak cairan tersebut. 
kemudia haller melakukan penelitian yang terpusat pada dua hal yang menyebabkan saraf-saraf tubuh, yakni iritasi dan perasaan. 
baca juga: pajak kolaborasi banyak pihak
baca juga: para ladies wajib tau! ini 10 tips merawat kulit wajah, supaya tetap glowing
haller memaparkan, iritasi adalah kontraksi atau gerakan otot yang terjadi ketika otot menerima rangsangan. 
menurutnya, ketika seseorang merasakan nyeri disebabkan karena menyentuh benda panas, secara otomatis refleks orang tersebut akan menggerakan organ tubuh yang terkena rangsangan tersebut. 
dari penelitian tersebut, haller juga mampu menunjukan bahwa iritabilitas adalah sifat spesifik otot. 
stimulus kecil yang diterapkan langsung ke otot, dapat meyebabkan kontraksi tajam. 
baca juga: indonesia gandeng vietnam jadi pemain lobster dunia
baca juga:6 tips mengatasi hidung tersumbat yang cepat dan efektif tanpa obat, napas jadi lancar.
pada percobaan ini juga, menunjukan bahwa sensibilitas adalah sifat spesifik saraf-stimulus yang diterapkan pada saraf tidak mengubah saraf secara nyata.
namun dapat menyebabkan kontraksi otot yang terhubung dengannya yang mengartikan, bahwa saraf membawa implus yang menghasilkan sensasi.
haller juga menemukan fakta, bahwa iritasi akan secara otomatis meningkat, apabila rangsangan tersebut disalurkan dari saraf ke otot.
di dalam penelitiannya tentang perasaan, untuk mengetahui jaringan tubuh mana yang bisa merasakan. 
baca juga:melihat cermin di danau paisu pok
baca juga:kue lontar khas papua, sajian istimewa di hari besar
haller menemukan fakta, bahwa jaringan biasa tidak akan bereaksi terhadap rangsangan. 
ia juga menunjukan, bahwa rangsangan yang diberikan ke ujung-ujung saraf akan mengalir ke tubuh. rangsangan tersebut, masuk melalui tulang belakang dan akhirnya sampai ke otak.
dengan ia membuang bagian otak tertentu, itu bisa menunjukan bagiamana bagian-bagian tersebut dapat memengaruhi gerakan pada otot.
dengan segala pencapaiannya yang mengesankan, haller melanjutkan penelitiannya di gottingen sampai tahun 1753. 
baca juga:istana kuning, jejak kerajaan islam di kalimantan tengah
baca juga: ingin menyetir di luar negeri? ini syarat dan ketentuan membuat sim internasional
dan pada tahun 1753 juga, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kursinya dan kembali ke bern, swiss.
ia menghabiskan sisa usianya dengan terus melakukan penelitian, menulis dan bekerja di pemerintahan. 
menjelang akhir hayatnya, ia mengabdikan waktunya untuk membuat katalog literatur ilmiah yang berjudul "bibliothecae medicinae practicae"
sebuah laporan yang mencantumkan 52.000 publikasi tentang anatomi, botani, bedah, dan kedokteran. 
albert van haller meninggal dunia pada tanggal 17 desember 1777. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 28 Januari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan