Indonesia Gandeng Vietnam Jadi Pemain Lobster Dunia

Ilustrasi. Petambak memperlihatkan udang lobster hasil budi daya keramba apung di Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. ANTARA FOTO/Ampels--

Diplomasi ekonomi di Vietnam merupakan salah satu upaya meningkatkan ekspor produk perikanan nasional.

Adapun Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan ekspor hasil perikanan nasional sebesar USD7,2 miliar pada tahun 2024.

BACA JUGA: Pajak Kolaborasi Banyak Pihak

BACA JUGA:Link Jalan Yamaja Gunung Dibangun Tahun 2024, Ini Hapan Kades

Target tersebut memang lebih tinggi dari 2023. Nilai ekspor produk perikanan secara nasional hingga akhir November 2023 mencapai USD5,6 miliar, sementara target ekspor 2023 sebesar USD6,7 miliar.

Realisasi ekspor produk perikanan pada Desember 2023 memang belum dilaporkan.  Oleh karena itu, pihak KKP meyakini hasil ekspor produk perikanan dalam bulan terakhir 2023 itu mampu mencapai target yang ditetapkan.

Soal capaian yang belum sesuai target, Menteri KKP mengakui masih ada kendala yang dihadapi, di antaranya produk perikanan Indonesia melimpah dan memadai. Sayangnya, belum tentu semuanya masuk dalam standar kualitas ekspor.

Satu hal lainnya, yakni tata kelola sumber daya perikanan yang belum mencapai level yang baik. Karenanya, KKP menyusun aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 11 tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota. Esensi dari PP itu bertujuan untuk menjadikan perikanan Indonesia masuk dalam rantai pasok global (global supply chain).

BACA JUGA:Melihat Cermin di Danau Paisu Pok

BACA JUGA:Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri 2024, Kapolsek Lakukan Ini...

Pemerintah menyadari, potensi sumber daya kelautan secara global sangat besar sehingga perlu strategi untuk menjadi salah satu pemain utama. Sebagai gambaran, pasar seafood atau makanan laut global mencapai USD730 miliar per tahun. Melonjak pesat dibandingkan pada 2022, sebesar USD338 miliar.

Untuk itu, KKP mendorong agar eksploitasi sumber daya tidak hanya di darat (land based), melainkan juga mulai menggarap sektor laut (ocean based) mengingat potensi ekonomi yang sangat besar. Sebagai negara maritim, produksi perikanan Indonesia tercatat sebesar 24,74 juta ton dengan nilai produksi perikanan mencapai Rp45 triliun.

Data KKP juga menunjukkan rasio ekspor ikan dari hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor sebesar 99,84% sampai dengan triwulan III-2023. Ada kenaikan dari sebelumnya yang rata-rata 98%.

Sementara itu, nilai tukar nelayan tahun 2023 mencapai 105,40 dan nilai tukar pembudi daya ikan mencapai 104,92. Kemudian, kredit program mencapai Rp7,37 triliun, dan kawasan konservasi laut 29,2 juta hektare, serta investasi kelautan dan perikanan yang mencapai Rp9,56 triliun sampai dengan triwulan III-2023. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan