Sejam Diguyur Hujan, Puluhan Rumah di Kota Bengkulu Terendam Banjir. Titik Terparah di Sini...
Perumahan Girya Laksita 3 Kelurahan Bentiring Permai yang terendam banjir-Radar Utara-
BENGKULU RU - Hujan dengan intensitas yang tinggi pada Rabu, 17 Januari 2024. Menyebabkan sejumlah titik dalam wilayah Kota Bengkulu terendam banjir, salah satunya di Perumahan Griya Laksita 3 Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu.
Dimana sekitar 40 rumah warga di perumahan tersebut terendam banjir. Setelah diguyur hujan dalam kurun waktu satu jam.
"Saat ini ketinggian air yang merendam rumah kami dan warga lainnya sudah mencapai sekitar 1 meter. Tentu dengan banjir ini, situasi kami menjadi sulit. Apalagi kami memperkirakan ketinggian air bakal terus naik, mengingat sampai saat ini hujan masih terus terjadi," ungkap warga setempat yang rumahnya turut terendam banjir, Teddy, 34 tahun.
Menurut Teddy, penyebab banjir salah satunya karena aliran drainase di sekitar perumahan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Maka dari itu menjadi urgen bagi pemerintah daerah untuk melakukan penanganan.
"Mengingat perumahan kami ini sangat rentan terendam banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi melanda," bebernya.
Ditambahkan warga lainnya, Aprinaldi, 40 tahun. Sejauh ini, sekitar 40 unit rumah warga sudah terendam banjir, yakni terdapat pada Blok C dan D Perumahan Griya Laksita 3 ini.
"Banjir sudah mulai merendam perumahan warga di dua blok tersebut setelah dilanda hujan selama kurun waktu satu jam," ungkap Aprinaldi.
Aprinaldi menjelaskan, kedua blok perumahan itu sangat rentan terendam banjir, terutama ketika hujan melanda. Karena kedua blok perumahan itu dulunya merupakan rawa, yang harusnya difungsikan sebagai daerah serapan air.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Targetkan 1.230 BPLB
"Jadi kita sebenarnya heran kenapa sampai keluar surat izin bebas banjir hingga dibangun perumahan," jelasnya.
Sehingga, lanjut Aprinaldi, pihaknya menduga dengan keluarnya surat bebas banjir itu, tidak sesuai kajian teknis. Karena kedua blok itu posisinya bukan hanya daerah rawa, tetapi juga daerah terendah pada perumahan ini.
"Ironisnya lagi, kolam rentesi yang harusnya dibangun di sekitar kedua blok perumahan itu, sampai sekarang tidak terealisasi," sesalnya.
Lebih jauh disampaikannya, selaku warga pihaknya sangat kecewa kurangnya tindakan preventif dari pihak pengembang. Maka dari itu sangat diharapkan pemda dapat mengevaluasi dan mengambil tindakan konkret.
"Selain Pemda dan pengembang, Perbankan juga harus bertanggungjawab karena tidak ada kontrol dan pengawasan dalam pembangunan perumahan subsidi pada perumahan ini," tandas Aprinaldi. (*)