Didominasi Anak-anak, Kasus DBD dan Diare Akut di Bengkulu Melonjak

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Kes-Radar Utara/ Doni Aftarizal -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) dan diare akut di Provinsi Bengkulu, terjadi peningkatan yang cukup signifikan sejak awal tahun hingga pertengahan Juli 2025. 

Hanya saja yang cukup mengkhawatirkan, peningkatan terhadap serangan kedua penyakit tersebut mayorita diderita atau didomonasi anak-anak.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya, hingga pertengahan Juli 2025, sebanyak 1.093 kasus suspek DBD.

"Sedangkan diare akut 6.232 kasus yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu," ungkap Ruslian.

BACA JUGA:Kasus DBD Melonjak Signifikan di Desa Suka Baru

BACA JUGA:14 Warga Mukomuko Dinyatakan Positif DBD Selama April 2025

Menurut Ruslian, data tersebut kumpulkan secara rutin tim surveilans (Survelen), yang tersebar di setiap Fasilitas Kesehatan (Faskes).

"Kedua penyakit ini secara mencolok lebih banyak menyerang kelompok usia anak. Peralihan musim dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, menjadi salah satu faktor kunci di balik lonjakan ini," kata Ruslian.

Dimana, lanjut Ruslian, ketidakstabilan cuaca tersebut, menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran berbagai penyakit menular.

"Terkait sebaran kedua penyakit itu, cukup bervariasi di kabupaten/kota. Seperti diare akut, Kota Bengkulu menempati posisi tertinggi yakni dengan 1.898 kasus, disusul Kabupaten Rejang Lebong 955 kasus," jelas Ruslian.

BACA JUGA:Masyarakat Jangan Lengah Wabah DBD Terus Mengintai

BACA JUGA:DBD Masih Mengintai Warga Desa Karya Bakti, Puskesmas Suka Makmur Turunkan Tim Investigasi

Sedangkan, sambung Ruslian, untuk DBD, Kabupaten Rejang Lebong justru memimpin dengan 268 kasus. Terendah itu di Bengkulu Tengah, yakni 34 kasus.

"Kita menghimbau masyarakat untuk ekstra waspada terhadap gejala awal seperti batuk, pilek, dan demam berkepanjangan pada anak. Kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis, baik itu DBD atau dehidrasi berat pada diare," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan