Mengungkap Alasan Mengapa Orang Kerap Menguap pada Siang Hari, Bukan Hanya Kurang Tidur!
Mengungkap Alasan Mengapa Orang Kerap Menguap pada Siang Hari, Bukan Hanya Kurang Tidur! -Shutterstock-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pernahkah Anda memperhatikan orang-orang yang menguap di siang hari? Mungkin anda sendiri juga sering mengalaminya.
Menguap yang terjadi, bahkan di siang hari, ternyata tidak selalu disebabkan oleh rasa kantuk. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menguap lebih sering.
Menurut informasi yang dilansir dari WebMD, menguap adalah refleks umum yang dilakukan dengan membuka mulut lebar-lebar, menarik napas dalam, lalu menghembuskannya dengan cepat. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 4-7 detik.
Dibawah ini adalah beberapa alasan mengapa orang sering menguap di sepanjang hari!
BACA JUGA:Bangun Tidur Langsung 10x Lebih Semangat! Coba Gerakan Ini Sebelum Ngopi!
Regulasi Suhu Tubuh
Faktanya menguap merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam kisaran yang optimal. Di lingkungan yang hangat, menguap berfungsi untuk mendinginkan otak dan seluruh tubuh.
Selama proses menguap, otot-otot di area rahang, leher, dan wajah mengalami regangan, yang pada gilirannya meningkatkan aliran darah ke bagian kepala dan wajah.
Sebagaimana dijelaskan oleh Medical News Today, tarikan napas yang dalam dan peningkatan detak jantung akibat menguap dapat mempercepat aliran darah dan cairan tulang belakang ke seluruh tubuh. Sebab mekanisme ini berperan penting dalam mendinginkan otak yang terlalu panas.
Rangsangan Visual dan Suara Orang Menguap
BACA JUGA:Jangan Dibiasakan! Ketahui Ini 5 Dampak Buruk dari Kebiasaan Tidur di Atas Jam 12 Malam
BACA JUGA:Fakta Aneh tapi Nyata, Tidur dengan Kaus Kaki Ternyata Bisa Bikin Hidup Lebih Bahagia!
Seseorang yang tiba-tiba menguap bisa dipicu oleh rangsangan dari lingkungan, seperti melihat atau mendengar suara orang yang menguap.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Baylor menunjukan bahwa fenomena ini sering kali mencerminkan rasa empati yang dimiliki seseorang.
Selain itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Individual Differences mengungkapkan bahwa individu dengan tingkat empati yang lebih rendah cenderung memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menguap setelah melihat orang lain melakukannya.