Aksi Buang Sampah Sembarangan, Kesadaran Masyarakat Rendah

Aksi Buang Sampah Sembarangan, Kesadaran Masyarakat Rendah -Radar Utara / Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Aksi buang sampah sembarangan, masih menjadi persoalan sosial. Di tengah pemerintah daerah getol, melakukan kebersihan khususnya pada ruas pintu masuk Kota Arga Makmur. Operasi program untuk menggenjot kesadaran di masyarakat juga penting dilakukan.
Pantauan Radar Utara Baca Koran, keberadaan tempat pembuangan sampah salah satunya di dalam Kota Arga Makmur, terjadi di wilayah administratif Desa Karang Anyar 2.
Area legokan penghubung wilayah yang membentang jaringan irigasi, justru menjadi tempat buang sampah oleh oknum tak bertanggungjawab. Melihat kondisinya, sampah rerata didominasi oleh limbah rumah tangga, seperti plastik, buntalan plastik hingga popok bayi acap berserakan.
Selain membuang sampah dalam buntalan plastik ke jaringan irigasi di dekat perkolaman warga. Tak jarang, sampah seperti diserak begitu saja oleh oknum tak bertanggungjawab di pinggir jalan, kemudian disasar sekawanan hewan sehingga menyebabkan sampah berserakan hingga badan jalan.
BACA JUGA:Geram! Buang Sampah di Area Jalur 2, Pemdes Bakal Terapkan Denda Rp 2 Juta
BACA JUGA:Kebersihan Lingkungan Harus Didukung Kesadaran Masyarakat : Jangan Buang Sampah Sembarangan
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bengkulu Utara, Maman Suherman, SSTP, berujar salah satu persoalan yang paling prinsip dalam penanggulangan sampah di daerah adalah pola pandang masyarakat terhadap sampah rumah tangga.
Dikatakan mantan Camat Padang Jaya ini, selain keengganan masyarakat dalam memilah sampah rumah tangga yang diproduksi yakni sampah organik dan sampah anorganik, menjadi permasalahan dalam pengelolaan sampah di daerah.
"Belum lagi, sampah itu dibuang sembarangan. Tidak hanya di jalur laluan air. Tapi juga di buang di pinggir jalan yang menjadi laluan orang. Artinya, pembuang sampah ini memang terbiasa melintas di tempat itu," ungkapnya, menganalisa.
LSM lingkungan : Greenpeace, salah satunya yang getol menyuarakan soal isu lingkungan, sudah merilis hasil riset perihal sampah.
BACA JUGA:Dana Pengelolaan Sampah di Mukomuko Rp1,3 Miliar
BACA JUGA:DLH Komitmen Kurangi Sampah di Mukomuko
Bukan hanya jenis sampah yang diungkap. Tapi "produsen" sampah plastik yang dinilai menjadi perusahaan pencemar sampah terbanyak di Indonesia, turut diungkap. Kelimanya adalah perusahaan-perusahaan yang relatif dekat di telinga masyarakat Indonesia.
Bahkan, produk-produknya yang beraneka ragam yang didominasi dengan kemasan saset, menjadi pangkal soal sampah yang kian sulit dientaskan. Bukan tidak mungkin, sampah segera menjadi pandemi sosial global yang merembet ke kesehatan manusia hingga merusak alam.