Kepemimpinan Arie - Sumarno, Lansia dan Disabilitas Tetap Jadi Prioritas

Kepemimpinan Arie - Sumarno, Lansia dan Disabilitas Tetap Jadi Prioritas-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara, tahun 2025 ini, Kepemimpinan Arie - Sumarno juga akan tetap fokus mengurusi soal lansia dan penyandang disabilitas.
Bupati Arie Septia Adinata, SE., M.AP., beberapa waktu lalu terpantau memberikan bantuan permakanan secara langsung kepada penyandang disabilitas keluarga pra sejahtera.
Bahkan baru-baru ini, ia terpantau melalui akun sosial media pribadinya, ngabuburit menjenguk rakyatnya yang sedang sakit/penyandang disabilitas.
"Menjenguk orang sakit adalah membawa pahala dan mempererat tali silaturahmi, serta memberikan semangat dan dukungan kepada yang sakit," ujar di Postingan instagram pribadinya.
BACA JUGA:Lagi, Pastikan Harga Bapok Stabil Jelang Lebaran, Bupati Arie Pantau Pasar Murah
BACA JUGA:Bersihkan Jalur Pintu Masuk Ibukota Kabupaten, Bupati Arie Tunggangi Albert
Kepala Dinas Sosial, Agus Sudarajat, S.Sos., menuturkan bahwa Bupati Arie Septia Adinata, tetap akan fokus dalam hal memberikan bantuan kepada lansia dan penyandang disabilitas.
Sejak tahun 2023 lalu, pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara telah menarik dana bantuan permakanan untuk 18 orang penyandang disabilitas yang merupakan keluarga pra-sejahtera, yang bersumber dari APBN.
Namun, mulai tahun 2025 ini, pemerintah daerah, akan menganggarkan untuk satu orang penyandang disabilitas dari keluarga pra sejahtera, bantuan permakanan yang bersumber dari APBD.
Bantuan permakanan yang dimaksud adalah bantuan dalam bentuk makanan bergizi yang diberikan oleh pemerintah kepada penyandang disabilitas tersebut.
BACA JUGA:Bupati Arie Akhirnya Ungkap Akar Persoalan Kelangkaan Gas
"Bantuan permakanan untuk 18 orang yang dianggarkan dari APBN sudah sejak dua tahun terakhir, kalau yang dari APBD itu baru satu orang dan perdana di tahun 2025 ini," ujar Kadis Agus Sudrajat, pada hari Minggu, 23 Maret 2025.
Adapun teknisnya, kata dia, Dinas Sosial membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas), di lingkungan setempat yang bertugas memasak untuk para penerima bantuan permakanan.