Disparitas Produksi, Tuhu Bangun: Padukan Intuisi dan Data

Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun saat kunker ke Kebun Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara-Radar Utara / Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Memadukan intuisi dan data menjadi salah satu foktor yang penting, untuk mengatasi berbagai persoalan seperti halnya disparitas produksi.

Ini disampaikan Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun dalam agenda Safari Ramadan di Unit Kerja Wilayah Bengkulu, tepatnya di Kebuh Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, Senin 10 Maret 2025.

"Disparitas produksi merupakan salah satu tantangan yang harus dipecahkan, apalagi disparitas itu mencolok antara beberapa kemandoran," ungkap Tuhu dalam arahannya saat di pondok tempat para penyadap Afdeling 3 berkumpul.

Padahal, lanjut Tuhu, areal, varietas, tahun tanam dan lokasi relatif sama. Namun produktivitas antar kemandoran bisa sangat berbeda. Dimana ada yang mencapai 21 kilogram per hari kerja (HK), sementara yang lain hanya 9 kilogram.

BACA JUGA:PTPN I Regional 7 Fokus Manajemen Tanaman Karet

BACA JUGA:Rapat Dugaan Lahan Terlantar PTPN 7 Ketahun Masih Ngambang

"Saat data seperti inilah, feeling kita harus bekerja. Sebagai pemimpin, kita tidak boleh hanya mengandalkan data tertulis, tapi juga harus merasakan dan memahami apa yang terjadi di lapangan," kata Tuhu.

Menurut Tuhu, dulu dirinya menjabat sebagai General Manager (GM) di PTPN IV di Sumatera Utara, waktu itu Ia sering melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dengan menyamar sebagai pemancing di sekitar kebun. 

"Dari sana, saya menemukan beberapa penyimpangan yang tidak terlihat dari laporan resmi dari lapangan yang disampaikan para staf," ujar Tuhu.

Tuhu menekankan, feeling atau intuisi seorang pemimpin harus dioperasionalkan menjadi tindakan nyata. Misal bagaimana kebijakan yang diterapkan saat menjadi pemimpin, berhasil meningkatkan produktivitas kebun dan pabrik.

BACA JUGA:PTPN I Regional 7 Fokus Manajemen Tanaman Karet

BACA JUGA:Rapat Dugaan Lahan Terlantar PTPN 7 Ketahun Masih Ngambang

"Hingga akhirnya melampaui target RKAP dalam waktu delapan bulan. Jadi, perubahan itu perlu, bahkan harus untuk menemukan formula terbaik dalam memimpin," tegas Tuhu.

Dalam kesempatan itu, Tuhu juga meminta kepada manajemen Kebun Ketahun, pertama dapat melakukan pendekatan yang tepat kepada pekerja yang kinerjanya di bawah target. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan