Capaian PAD 18 Persen dari Rp 35 Miliar

Kepala Bapenda, Markisman, S.Pi, M.Si-Radar Utara/Benny Siswanto-

"Maka kita juga berharap, efisiensi yang dilakukan tetap mempertimbangkan pelaksanaan fungsi dan tataran teknis," harapnya. 

Membaca data realisasi PAD hingga Februari 2025, bisa dikatakan soko penerimaan masih didominasi oleh wajah lama yakni pajak listrik yang didapat dari 10 persen tagihan pelanggan listrik PLN sebesar Rp 2,01 miliar. 

BACA JUGA:Disperindag Andalkan PAD Dari 17 Pasar Tradisional

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Targetkan PAD Naik

Turut mengungkit penerimaan adalah BPHTB-Pemindahan HAK yang sudah terhimpun hampir senilai Rp 700 juta dari target Rp 4,4 miliar.  

Kemudian disusul oleh wajah baru yakni Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 1,7 miliar, Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) senilai Rp 1,2 miliar, masuk juga dari Pendapatan Denda Opsen PKB sebesar Rp 37,3 juta. 

"Tentu kami sangat optimis dalam mengejar realisasi target PAD," ungkapnya. 

Markis turut bertutur, kedepan perlu dilakukan improvisasi di sektor PAD agar sektor penerimaan terus mampu menjadi penopang rancang bangun program pembangunan di daerah. 

BACA JUGA:Ceruk PAD di Sektor Emisi Gas Rumah Kaca

BACA JUGA:Dewan Soroti Pengelolaan BMD, Potensi PAD Bisa Menguap

Dia juga berujar, anatomi penerimaan asli daerah tahun ini telah masuk periode pemberlakuan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD) yang telah ditindaklanjuti lewat Perda PDRD, sehingga komposan PAD pun menjadi bertambah sehingga menjadi 15 objek pajak. 

Sekadar menginformasikan, empat PAD anyar tahun 2025 ini adalah Opsen PKB, Opsen BBNKB, Pendapatan Denda Opsen PKB serta Pendapatan Denda Opsen BBNKB. 

Turut diungkapkan, tidak semua kendaraan dapat ditarik pajaknya oleh daerah. Pasalnya, kewenangan menarik opsen PKB dan opsen BBNKB ini, kepada kendaraan yang memiliki seri daerah. 

Penelusuran RU, tidak sedikit pemain jasa angkutan khususnya batubara yang menggunakan angkutan dengan seri kendaraan luar provinsi. 

BACA JUGA:Disperindag Andalkan PAD Dari 17 Pasar Tradisional

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan