Di Balik Pintu Hotel Melati
Ilustrasi-radarutara.bacakoran.co-
Karya Malik Ibnu Zaman
Di balik penampilannya yang sederhana, sebuah hotel melati di Jawa Tengah menyimpan beragam kisah yang jarang terdengar.
Lucky (27) adalah saksi bisu dari cerita-cerita tersebut. Selama dua tahun bekerja sebagai petugas kebersihan, ia menyaksikan berbagai peristiwa yang kadang lucu, menggelikan, tragis, bahkan memilukan. Kisah-kisah ini tidak hanya menjadi kenangan yang tak terlupakan, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang membekas.
Lucky memulai pekerjaannya dengan alasan sederhana: mencari nafkah. Sebelumnya, ia bekerja di sebuah gudang ekspedisi pengiriman. Namun, kebutuhan ekonomi memaksanya untuk menerima tawaran bekerja di hotel melati itu, meski ia tak sepenuhnya tahu apa yang menantinya.
“Saya pikir kerjaannya hanya bersih-bersih kamar, ternyata lebih dari itu,” ujarnya sambil tersenyum tipis.
BACA JUGA:Wajahmu Berbeda
BACA JUGA:Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah
Bekerja di hotel melati ternyata membuka matanya pada berbagai sisi kehidupan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia segera menyadari bahwa hotel tempatnya bekerja bukan sekadar tempat persinggahan biasa.
Banyak tamu yang datang dengan tujuan yang beragam, tetapi sebagian besar memiliki maksud yang tak ingin diketahui publik.
"Hotel melati itu sering dipakai untuk esek-esek. Itu bukan rahasia lagi," katanya.
Lebih mengejutkan lagi, Lucky mengetahui bahwa pemilik hotel memiliki cara untuk melindungi bisnisnya dari penggerebekan.
BACA JUGA:Negeri Jenggala
BACA JUGA:Maksum Najibut
“Ada yang namanya uang keamanan. Pemilik hotel memberi sejumlah uang ke kepala desa, polisi, bahkan aparat lainnya supaya bisnis tetap lancar. Kepala desa itu sendiri sering menginap gratis di sini,” tambahnya dengan nada datar.
Dalam pekerjaannya, Lucky sering memergoki tamu-tamu yang mencurigakan. Ada kepala desa, dosen bersama mahasiswanya, hingga tetangga rumah yang tak pernah ia sangka akan menginap di hotel tersebut.