Mengungkap Alasan Mengapa Perempuan Lebih Ahli Multitasking Daripada Pria Menurut Sains

Mengungkap Alasan Mengapa Perempuan Lebih Ahli Multitasking Daripada Pria Menurut Sains-Internet-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Apakah anda pernah berpikir mengapa perempuan sepertinya lebih jago melakukan banyak hal sekaligus dibandingkan pria?
Misalnya saja seperti, seorang ibu yang bisa mengerjakan tugas domestik sembari mengawasi anak-anak, atau karyawan perempuan yang multitasking membuat laporan sambil menjawab surel dari bos.
Bahkan sering kali rasanya kemampuan multitasking perempuan ini seperti kekuatan super, tetapi ternyata ada alasan ilmiah mengapa perempuan lebih terampil dalam hal multitasking.
Merangkum dari Women’s Brain Health Initiative, inilah penjelasan tentang alasan kemampuan multitasking perempuan lebih unggul daripada pria!
BACA JUGA:Kenali Ternyata Ini Alasan Mengapa Multitasking Bikin Cepat Lupa, Padahal Sering Dianggap Produktif!
BACA JUGA:Yakin Nggak Tertarik? Inilah 3 Kerja Sampingan yang Bisa Dijalankan Sambil Duduk Nyaman di Sofa
Penelitian tentang Multitasking
Terdapat studi yang menguji perbedaan multitasking pria dan perempuan diterbitkan dalam Human Physiology.
Selain itu, studi tersebut menunjukkan bahwa pria membutuhkan lebih banyak energi otak dibandingkan perempuan saat multitasking.
Bahkan di dalam penelitian ini, sebanyak 140 partisipan, terdiri dari 69 pria dan 71 perempuan berusia 20-65 tahun, mengikuti serangkaian tes yang mengukur kemampuan mereka mengalihkan perhatian antar tugas.
BACA JUGA:Para Pencari Kerja Wajib Tau! Ini Dia Beberapa Cara Mendapatkan Pekerjaan Tanpa Bantuan Orang Dalam
Memang partisipan diminta mengurutkan objek berdasarkan bentuk (bulat atau kotak) dan jumlah (satu atau dua) secara acak.
Pasalnya dalam penelitian tersebut, aktivitas otak partisipan dipantau menggunakan functional MRI, sedangkan kemampuan memori dan perhatian mereka diuji dengan tes neuropsikologis seperti D-KEFS Trail Making Test dan Wechsler Memory Scale.
Dan hasilnya, otak pria perlu bekerja lebih keras untuk berpindah tugas dibandingkan perempuan yang tampaknya lebih mudah beradaptasi dengan situasi multitasking.