RESMI! Penyetopan Bantuan Beras di Bengkulu Utara Capai 704 Ton Beras

Pandangan hampar sawah dengan fakta tanam tak serentak di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu-Radar Utara/Benny Siswanto-

"Penghentian sementara juga dalam rangka menjaga harga GKP di petani tetap terjaga baik, minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," jabarnya.

Kabar digital yang konon bakal disusul dengan surat resmi itu, Bapanas turut menyampaikan untuk alternatif ketersediaan beras pada kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Kios Pangan, dapat menggunakan beras petani yang saat ini sedang dan akan masuk panen raya. Disampaikan juga, Gapoktan PUPM/LDPM/LUEP yang pernah menjadi binaan BKP, dapat menjadi pertimbangan untuk salah satu pemasok beras petani.

BACA JUGA:Bapang Januari-Februari Distop, Begini Penjelasan Kabulog...

BACA JUGA: Pusat Belum Serahkan Data Penerima, Penyaluran Bapang Tertunda

Membaca penjelasan kabar, Sabani mengatakan belum disampaikan adanya perubahan alokasi program atau kuota penerima bapang yang direncanakan digeser hingga menuju April tersebut.

Itu artinya, penerima program beras bansos itu jika tidak berubah penerimanya sebanyak 3.520 keluarga penerima program atas beras seberat 10 kg setiap bulannya.

"Untuk Bapang, kuotanya masih sama. Karena belum ada konfirmasi lebih lanjut. Sesuai mekanisme, ketika akan dilakukan penyaluran, daerah lebih dulu melakukan verifikasi validasi atas data yang diterima dari Bapanas," ujar Sabani.

Alurnya, terus Sabani, ketika akan dilakukan penyaluran, Bulog selaku pihak penyalur yang digandeng memberikan konfirmasi dan kemudian dilakukan verval data calon penerima.

BACA JUGA:Bapang Januari-Februari Distop, Begini Penjelasan Kabulog...

BACA JUGA: Pusat Belum Serahkan Data Penerima, Penyaluran Bapang Tertunda

"Berdasarkan data hasil verval itulah menjadi rujukan distribusi oleh Bulog," terangnya.

Di daerah ini, komplek pergudangan Bulog terpantau sudah melakukan persiapan penyaluran beberapa waktu lalu, sebelum akhirnya dilakukan kebijakan penyetopan sementara bantuan pangan. 

Secara historis, komplek pergudangan yang diresmikan pada 18 Desember 1997 oleh Bedu Amang, Kepala Badan Urusan Logistik (sebelum berubah nomenklatur menjadi Bulog) diketahui kapasitas gudangnya maksimal 1.000 ton. 

Sekadar mengulas, gudang yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko ini, sejak awal didesain pemerintah lewat Badan Urusan Logistik yang kini bersalin nama menjadi Bulog, sebagai stokis beras untuk program pemerintah. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan