Pusat Belum Serahkan Data Penerima, Penyaluran Bapang Tertunda

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog Bengkulu, Dody Syahrial-bengkuluekspress.bacakoran.co-
BENGKULU RU - Penyaluran Bantuan Pangan (Bapang) dari Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bengkulu untuk Januari dan Februari 2025, kemungkinan besar bakal tertunda.
Pasalnya hingga saat ini pemerintah pusat belum menyerahkan data penerima bantuan.
Pimpinan Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog Bengkulu, Dody Syahrial mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih menunggu data penerima dari pusat.
"Ketika data tersebut sudah disampaikan dan kita terima, barulah pendistribusian atau penyaluran Bapang kita lakukan. Besar kemungkinan penyalurannya nanti dirapel," ungkap Dody, Kamis 23 Januari 2025.
BACA JUGA:Bapang Periode Juli Disalur Agustus
BACA JUGA:Ratusan Ton Beras Bapang Pekan Ini Bakal Disalur
Menurut Dody, keterlambatan data menjadi kendala utama yang membuat proses distribusi belum dapat dilakukan. Meskipun demikian dari sisi stok Bapang khususnya beras, di pastikan aman gudang Bulgo untuk memenuhi kebutuhan penerima manfaat.
"Stok yang tersedia di gudang kita mencapai ribuan ton, dan dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan," kata Dody.
Dilanjutkan Dody, untuk proses distribusi bantuan tentunya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk memastikan data penerima sudah diverifikasi dan disahkan pemerintah.
"Sehingga nantinya bisa terhindar dari potensi kesalahan atau penyaluran yang tidak tepat sasaran. Maka dari itu, data penerima Bapang ini sangat penting agar tujuan atau target pendistribusian bisa tercapai," tegas Dody.
BACA JUGA:Bapang Periode Juli Disalur Agustus
BACA JUGA:Ratusan Ton Beras Bapang Pekan Ini Bakal Disalur
Dody menambahkan, ketika data penerima baru disampaikan bulan depan, maka distribusi bantuan mencakup jatah untuk dua bulan sekaligus yakni Januari dan Februari.
"Sesuai dengan regulasi yang ada, setiap penerima manfaat dari penyaluran Bapang ini, mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Jadi ketika di rapel, maka kalikan saja dengan bantuan kapasitas bantuan yang disalurkan, yakni 10 Kg," ujar Dody.