Peta Jalan Ekosistem Industri Hijau

Industri Hijau akan turut menjadi bagian dari skenario utama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang punya peran strategis dalam mendukung komitmen nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. -KEMENPERIN-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penguatan ekosistem industri hijau. Begitulah langkah besar yang digaungkan Kementerian Perindustrian pada Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) ke-2 tahun 2025 mendatang. Ini merupakan satu bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Langkah Kemenperin itu tidak lepas dari fakta bahwa sektor industri merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi, yang punya peran strategis dalam mendukung komitmen nasional untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.

Sektor industri di Indonesia juga memiliki target yang lebih ambisius, yaitu mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, satu dekade lebih cepat dari target nasional.

Untuk mewujudkan target tersebut, Kemenperin merintis berbagai upaya seperti menyusun peta jalan dekarbonisasi untuk Subsektor Industri Prioritas.

BACA JUGA:Kemenperin Dukung Transformasi Industri Hijau melalui Pemantauan Emisi Berkelanjutan

BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia

Selanjutnya, menyiapkan kebijakan pengurangan emisi industri, mekanisme pertukaran emisi GRK, dan nilai ekonomi karbon sektor industri. Kemudian, memperkuat ekosistem industri hijau dan mengembangkan ekonomi sirkular.

Merujuk pandangan Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza,  bahwa transformasi industri hijau ini bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban.

"Transformasi industri menuju industri hijau bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan bagi masa depan bangsa dan Bumi kita," ujarnya saat pembukaan Kick-Off Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Kementerian Perindustrian.

Acara utama AIGIS 2025 sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Agustus 2025 dan ditargetkan bisa meneruskan kesuksesan penyelenggaraan AIGIS 2024 (September 2024) yang berhasil menghimpun lebih dari 1.000 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra pembangunan, organisasi internasional, industri, hingga pakar dan akademisi, secara daring maupun luring.

BACA JUGA: Menko Marves Tekankan Pentingnya Transisi Energi Berkeadilan dan Pengembangan Industri Hijau

BACA JUGA:Industri Hijau Jadi Standar Pembangunan Berkelanjutan

Peta Jalan Dekarbonisasi 9 Subsektor

Menuju ke industri hijau tersebut, pemerintah telah menyusun dan sekaligus menjadikan sejumlah program andalan: Pertama, membuat Peta Jalan Dekarbonisasi.

Melalui Kemenperin  peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan subsektor industri prioritas. Inisiatif ini mencakup pengurangan emisi GRK melalui inovasi teknologi, efisiensi energi, dan penggunaan energi terbarukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan