Mitos atau Fakta, Detox Drink Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

Meskipun bahan-bahan seperti lemon dan jahe diketahui dapat membantu melancarkan pencernaan dan memberikan efek diuretik (mempercepat pengeluaran cairan tubuh), mereka tidak secara langsung membakar lemak tubuh. 

Penurunan berat badan yang terjadi setelah konsumsi detox drink biasanya lebih bersifat sementara, akibat pengurangan cairan tubuh atau perubahan pola makan.

Salah satu ahli gizi berpendapat bahwa detox drink dapat memberikan efek penyegaran dan membantu pencernaan, tetapi untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan tetap dibutuhkan perubahan pola makan yang seimbang dan rutinitas olahraga yang teratur.

BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Buah yang Dijadikan Jus Akan Kehilangan Seratnya?

BACA JUGA:Inilah Deretan Mitos Populer Seputar Skincare yang Ternyata Tidak Benar yang Wajib Anda Ketahui..

Apa yang Benar-Benar Terjadi pada Tubuh?

Konsumsi detox drink memang dapat memiliki manfaat tertentu bagi tubuh, namun lebih kepada efek samping positif yang dirasakan dalam jangka pendek.

Salah satunya adalah meningkatnya asupan serat, terutama jika detox drink mengandung bahan seperti mentimun, jeruk nipis, atau bayam.

Serat dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengurangi nafsu makan.

BACA JUGA:Mana Nih yang Pernah Anda Percayai? Inilah Deretan Mitos Horor Paling Populer di Indonesia

BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Dengan Memegang Batu Dapat Menahan BAB ! Ini Penjelasannya

Selain itu, beberapa bahan alami dalam detox drink seperti jahe dan lemon juga diketahui dapat meredakan peradangan, meningkatkan metabolisme tubuh, dan membantu pencernaan. 

Akan tetapi, semua manfaat ini tidak secara langsung berkaitan dengan pembakaran lemak atau penurunan berat badan yang signifikan.

Efektivitas Detox Drink dalam Diet

Jika tujuan utama Anda adalah menurunkan berat badan, detox drink bisa menjadi bagian dari pola makan yang sehat, tetapi bukan solusi ajaib. 

Penurunan berat badan yang sehat memerlukan keseimbangan antara asupan kalori yang masuk dan kalori yang dikeluarkan tubuh.