Clean Eating vs Real Food, Apa Sih Bedanya?

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Minggu , 29 Dec 2024 - 17:38

Clean Eating vs Real Food, Apa Sih Bedanya?-Pexels-

clean eating vs real food, apa sih bedanya?                            radarutara.bacakoran.co - di tengah maraknya tren kesehatan, istilah "clean eating" dan "real food" semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menjaga pola makan yang lebih sehat. 
meski keduanya mengarah pada konsumsi makanan yang lebih alami dan bergizi, ternyata ada perbedaan mendasar antara clean eating dan real food. 
apa saja perbedaannya? simak penjelasan berikut.
apa itu clean eating?
clean eating atau makan bersih adalah pendekatan diet yang menekankan pada konsumsi makanan alami yang tidak diproses atau diolah dengan bahan-bahan kimiawi. 
baca juga:5 minuman sehat yang bisa pangkas efek buruk setelah makan gorengan
baca juga:catat ternyata mengonsumsi 5 minuman sehat ini bisa pangkas efek buruk makan gorengan
prinsip dasarnya adalah menghindari makanan olahan, fast food, dan makanan yang mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, atau pemanis buatan. 
dalam clean eating, makanan yang dianjurkan umumnya adalah makanan yang tidak mengalami banyak perubahan sejak dipanen atau ditangkap, seperti sayuran segar, buah-buahan, biji-bijian, dan protein yang lebih alami seperti ayam atau ikan.
clean eating tidak hanya soal jenis makanan, tetapi juga tentang bagaimana cara kita mempersiapkan dan mengolah makanan. 
sebagian orang yang mengikuti pola ini cenderung menghindari makanan yang digoreng atau dipanaskan terlalu lama, dan lebih memilih cara memasak seperti merebus, memanggang, atau mengukus. 
baca juga:musim durian telah tiba! ini 5 makanan yang sebaiknya dihindari setelah makan durian, wajib tahu!
baca juga:anggaran 70 triliun, program makan bergizi presiden prabowo bakal libatkan bumdes
hal ini bertujuan untuk mempertahankan nilai gizi yang ada dalam makanan.
apa itu real food?
real food atau makanan asli merujuk pada makanan yang berasal dari alam dan belum mengalami proses industri yang signifikan. 
intinya, real food adalah makanan yang seharusnya "apa adanya" baik itu sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging tanpa tambahan pengawet atau bahan kimia lainnya.
 makanan ini juga tidak mengandung bahan aditif atau zat buatan yang sering ditemukan dalam produk makanan olahan.
baca juga:kamu wajib makan mentimun jika mengalami 6 hal berikut ini!
baca juga:benarkah makan ubi bisa bikin sering kentut?
real food bisa mencakup berbagai jenis makanan, termasuk yang mungkin telah melalui proses minimal, seperti susu atau roti yang dibuat dengan bahan-bahan alami tanpa tambahan pengawet. 
konsep ini lebih berfokus pada makanan yang lebih murni dan lebih sedikit campur tangan manusia dalam proses produksinya. 
makanan yang dimasak di rumah dengan bahan alami tanpa banyak tambahan adalah contoh terbaik dari real food.
 
perbedaan utama antara clean eating dan real food
meskipun keduanya menekankan pada konsumsi makanan yang lebih alami dan bergizi, ada beberapa perbedaan antara clean eating dan real food yang patut diketahui.
1. filosofi dan fokus
baca juga:5 minuman sehat yang bisa pangkas efek buruk setelah makan gorengan
baca juga:catat ternyata mengonsumsi 5 minuman sehat ini bisa pangkas efek buruk makan gorengan
clean eating lebih menekankan pada kebiasaan makan yang sehat dengan menghindari makanan olahan dan bahan kimia. 
tujuan utamanya adalah menjaga kebersihan tubuh dari zat-zat yang tidak sehat. 
di sisi lain, real food berfokus pada kualitas dan kesederhanaan makanan itu sendiri, dimana makanan yang dimakan benar-benar alami dan minim proses.
2. pendekatan pada pengolahan makanan
clean eating lebih ketat dalam hal pengolahan makanan. 
baca juga:musim durian telah tiba! ini 5 makanan yang sebaiknya dihindari setelah makan durian, wajib tahu!
baca juga:anggaran 70 triliun, program makan bergizi presiden prabowo bakal libatkan bumdes
banyak pengikut clean eating yang memilih untuk menghindari makanan yang dimasak dengan minyak atau bahan berlemak tinggi. 
sedangkan real food tidak terlalu mempermasalahkan cara memasak, asalkan bahan-bahannya alami dan tidak mengandung pengawet.
3. proses industri
meskipun clean eating mengutamakan makanan yang minim olahan, beberapa produk seperti granola atau selai kacang alami tetap bisa dikonsumsi selama tidak mengandung bahan tambahan yang berbahaya. 
sebaliknya, dalam filosofi real food, bahkan produk yang mengalami sedikit pengolahan pun bisa dianggap tidak sesuai jika telah melewati banyak tahapan industri.
baca juga:musim durian telah tiba! ini 5 makanan yang sebaiknya dihindari setelah makan durian, wajib tahu!
baca juga:anggaran 70 triliun, program makan bergizi presiden prabowo bakal libatkan bumdes
mana yang lebih baik?
kedua konsep ini sama-sama memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas pola makan dan kesehatan tubuh. 
pilihan antara clean eating dan real food lebih bergantung pada preferensi pribadi dan tujuan masing-masing individu. 
jika anda lebih menyukai pendekatan yang lebih fleksibel, real food mungkin lebih cocok. 
namun, jika anda ingin mengatur pola makan dengan lebih disiplin dan menghindari makanan olahan sebanyak mungkin, clean eating bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
baca juga:kamu wajib makan mentimun jika mengalami 6 hal berikut ini!
baca juga:benarkah makan ubi bisa bikin sering kentut?
yang terpenting, baik clean eating maupun real food pada dasarnya mengarah pada prinsip yang sama, yaitu mengutamakan konsumsi makanan yang lebih alami dan lebih bergizi. 
apapun pendekatan yang dipilih, tujuan akhirnya adalah menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dengan memilih makanan yang terbaik untuk diri kita. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 6 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan