Pupuk Kompos Sekam Padi dan Kotoran Ayam Mulai Dimanati Masyarakat
Pupuk Kompos-Shutterstock-
Menurutnya, kebiasaan orang daerah transmigrasi di Kecamatan Marga Sakti Sebelat, dari SP1, SP2, SP3 dan sekitarnya tidak perhitungan soal perawatan, pemeliharaan dan pemupukan tanaman mereka.
Terutama tanaman sawit, tanaman sawit itu benar-benar bergantung dengan nutrisi pupuk yang diserap oleh akar yang akan memicu pembuahan dengan berat buah yang maksimal.
BACA JUGA:1.004 Ton Pupuk Urea Subsidi Telah Disalurkan ke Petani
BACA JUGA:Petani Pemakai Pupuk Organik Bakal Didata
"Petani sawit juga mesan terus ini mas, tapi belum saya antar dulu, karena stok masih terbatas," Jelasnya.
Dikatakannya juga oleh Yoyok, ia membeli terlebih dahulu kepada para peternakan ayam. Setidaknya peternakan ayam ini baru panen setelah 40 hari dalam sekali periode.
Artinya, setidak sekitar 2 bulan sekali pupuk kompos tersebut dikeluarkan dari kandang peternakan.
Sebagai pengetahuan, Sekam padi dapat digunakan sebagai media tanam yang bagus karena cenderung dapat mengikat air, dan merupakan sumber kalium (K) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
BACA JUGA:2.378 Ton Pupuk Subsidi Telah Didistribusikan Kepada Petani
BACA JUGA:Petani Direkomendasikan Pakai Pupuk Organik
Sekam padi juga bisa dilakukan proses pembakaran tersebut dahulu, setelah di bakar, abu sekam mengandung unsur hara yang tinggi yang dapat meningkatkan produksi tanaman.
Sementara itu, Kotoran ayam adalah salah satu jenis pupuk organik yang kaya akan unsur hara makro dan mikro, tentunya keduanya dapat meningkatkan kesuburan tanah.
Selain itu, Kotoran ayam juga dapat memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik.
Pupuk kompos yang berasal dari kotoran ayam ini mengandung 3 nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya, yaitu Kalium, Fosfor, dan Nitrogen.
BACA JUGA:9 Kecamatan di Mukomuko Terima Pendistribusian Pupuk Subsidi