Sang Pioner Rantai Pasok Hidrogen Hijau

Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara. PT PLN (Persero) resmi menciptakan 21 unit hidrogen dengan kemampuan produksi hingga 199 ton hidrogen per tahun. ANTARA FOTO/ M Risy--

Untuk kendaraan bermotor, mengutip pandangan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra,  saat bicara dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, kendaraan berbahan bakar hidrogen lebih hemat apabila dibandingkan dengan kendaraan BBM. Bahkan dibandingkan dengan kendaraan listrik sekalipun.

 

Dia mencontohkan, kendaraan berbahan bakar minyak dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) setidaknya membutuhkan konsumsi BBM 1 liter. Adapun apabila jenis BBM yang digunakan seperti RON 98, maka biaya yang perlu dikeluarkan yakni sebesar Rp16.500 per liter.

 

Artinya, biaya yang perlu dikeluarkan setiap 1 km-nya yakni sebesar Rp1.650. Sementara apabila menggunakan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan listrik 1 Kwh dengan biaya Rp3.700.

BACA JUGA:Ikan Labuan Bajo Primadona di Malaysia dan Singapura

"Artinya satu km-nya Rp370 kalau mobil listrik. Tetapi kalau kita memakai hidrogen yang sekarang ini, untuk 1 km yang juga bisa menempuh 10 km itu hanya Rp3.500 artinya 1 km Rp350, jadi penghematannya luar biasa sekali Rp350 dibandingkan Rp1.650 hampir lima kali lipat penghematannya jika beralih dari mobil BBM ke hidrogen," kata Edwin.

 

Adapun harga jual green hydrogen, dalam studi BRIN dinilai sangat kompetitif. Yakni, mulai dari USD5 atau Rp77.256 per kilogram hingga USD7 atau Rp108.158 per kilogram.

 

Harga jual green hydrogen yang diproduksikan PLN sendiri diperkirakan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh, harga bahan bakar hidrogen untuk sektor transportasi di Jepang sekitar USD13,7 per kilogram.

 

Sumber : Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan