Intensifkan Aplikasi Lalin Ternak
Kepala Dinas Nakeswan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi-Harian Bengkulu ekspres -
BENGKULU RU - Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit ngorok yang menyerang hewan ternak baik jenis sapi dan kerbau, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Provinsi Bengkulu mengintensifkan aplikasi Lalu Lintas (Lalin) ternak.
Ini disampaikan Kadis Nakeswan Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi. Menurut Syarkawi, penggunaan aplikasi ini sebenarnya sudah sejak lama dilakukan.
"Terutama saat merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menjangkiti hewan-hewan ternak di Bengkulu beberapa waktu lalu," ungkap Syarkawi.
Pemerintah Daerah (Pemda), lanjut Syarkawi, lebih berhati-hati, untuk memindahkan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain. Kebijakan ini dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit hewan ternak.
BACA JUGA:Ternak Terjangkit Virus Jembrana Masih Bisa di Obati dengan Cara-cara Ini
BACA JUGA:2 Bulan Terakhir, 865 Ekor Hewan Ternak Terpapar Penyakit Ngorok
"Kita pun berharap masyarakat yang ingin membawa hewan ternak dari wilayah satu ke wilayah lainnya, dapat mengisi aplikasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS)," kata Syarkawi.
Syarkawi menjelaskan, dalam intengrasi tersebut, mencantumkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi para peternak yang hendak melakukan pengangkutan hewan ternaknya.
“Ada persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya surat keterangan kesehatan hewan yang mengindikasikan jika ternak yang dibawa merupakan hewan ternak yang sehat,” tegas Syarkawi.
Syarkawi menambahkan, melalui aplikasi ini juga, masyarakat yang ingin membawa ternak harus mengajukan permohonan dari daerah yang dituju.
BACA JUGA:Ternak Liar, Ancam Pengendara Jalur Lintas di Bengkulu
BACA JUGA:Polsek Ketahun Terima Keluhan Masyarakat Soal Ternak Liar dan Jalan Rusak
"Setelah mendapatan izin pemasukan hewan ternak, mereka juga harus meminta izin pengeluaran dari daerah asal. Pada bagian ini juga harus ada persyaratan yang dipenuhi, seperti vaksinasi hewan ternak," tutup Syarkawi.
Sebagaimana diketahui, penyebaran penyakit ngorok pada sapi dan kerbau di Provinsi Bengkulu saat ini, sudah terjadi pada beberapa kabupaten.