Wanita yang Nglungsungi Seperti Ular
Ilustrasi Wanita yang Nglungsungi Seperti Ular -Fileski Walidha Tanjung -
Seperti bintang jatuh, benda itu jatuh tepat di punden belakang rumahnya. Berkat adanya punden itu juga, ia bisa membeli tanah yang luas dari uang tabungannya. Karena penduduk sekitar tidak ada yang berani membeli tanah keramat yang ada pundennya itu.
Benda itu masih memancarkan cahaya berkilauan. Marni mendekatinya, perasaannya bercampur antara takut dan penasaran. Sesampainya ia cukup dekat di lokasi jatuhnya benda bercahaya itu, terdengar suara.
"Marni jangan takut, aku hadir untuk membantumu, tangismu terdengar sampai ke langit, dan aku ingin menolongmu" ternyata batu itu bisa bicara. Marni diam seribu bahasa, ia hanya menyimak tak menjawab.
"Ambil batu ini, dan telan, jangan muntah atau terjatuh pecah, itu akan menolongmu, mengembalikan usiamu" dengan perlahan, Marni mulai meraih batu yang sebesar kelereng itu, cahayanya meredup ketika sudah dalam genggamannya, batu itu lebih mirip mutiara.
BACA JUGA:Love or Ghosting
BACA JUGA:ULAR BERWUJUD MANUSIA
Ia ambil batu itu, dan membawanya masuk ke dalam rumah. Tanpa pikir panjang, ia ambil segelas air, ia telan batu itu.
Reaksinya membuat sekujur tubuhnya merasakan demam yang sangat dahsyat. Ia menggeliat kesakitan, menggigil badannya, dan perlahan kulitnya keluar sisik seperti ular.
Paginya, ketika sinar matahari membelai wajahnya dari balik jendela. Ia terbangun dari pingsannya. Melihat di sekelilingnya ada banyak bekas sisik ular, orang jawa menyebutnya nglungsungi. Melihat ke cermin, ia terkejut, melihat wajahnya yang tak biasa, teringat wajahnya yang masih kencang dan mulus di usia 20an.
"Ya Tuhan, apakah ini nyata?" sembari ia meraba pipi dan dagunya di depan cermin. (*)