Makanan yang Dibakar Bisa Jadi Pemicu Kanker, Bener Gak Sih? Begini Penjelasannya!

Rabu 02 Oct 2024 - 21:17 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO -  Dalam beberapa tahun terakhir, muncul perdebatan di kalangan ahli kesehatan mengenai dampak makanan yang dibakar atau dipanggang terhadap kesehatan manusia, khususnya terkait risiko kanker. 

Banyak orang menikmati hidangan yang dimasak dengan cara ini, namun ada kekhawatiran bahwa proses pembakaran dapat menghasilkan zat berbahaya. 

Artikel ini akan membahas hubungan antara makanan yang dibakar dan risiko kanker, serta bagaimana cara mengurangi potensi bahaya tersebut.

Apa yang Terjadi Ketika Makanan Dimasak dengan Api?

Saat makanan, terutama daging, dipanaskan pada suhu tinggi seperti dalam proses memanggang atau membakar, terjadi reaksi kimia yang disebut Maillard reaction. 

BACA JUGA:Dapat Membunuh Sel Kanker, Inilah 5 Manfaat Akar Kuning Bagi Kesehatan Tubuh yang Wajib Anda Ketahui 

BACA JUGA:Bahaya ! Benarkah Tato Dan Tindik yang Tidak Steril, Berisiko Terkena Kanker Hati. Ini Penjelasannya

Proses ini tidak hanya memberikan rasa dan aroma yang khas, tetapi juga dapat menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). 

Kedua senyawa ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

 

Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH) 

merupakan senyawa yang terbentuk ketika lemak dari daging mengalir ke api dan terbakar yang kemudian menghasilkan asap, dan asap tersebutlah yang mengandung PAH.

 Ketika asap tersebut mengenai makanan, senyawa berbahaya ini dapat menyerap ke dalam makanan.

BACA JUGA:Anda Ingin Terhindar Dari Kanker ! Cukup Jauhi Kebiasaan Sepele Berikut

BACA JUGA:Bukan Ikan Sembarang Ikan, Ternyata Sidat Kaya Manfaat. Dapat Mencegah Kanker Dan Diabetes

Kemudian senyawa Amina Heterosiklik (HCA) merupakan senyawa yang biasanya terbentuk ketika daging dimasak pada suhu tinggi, terutama saat dipanggang atau dibakar. 

Kategori :