BENGKULU RU - Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Seluma (KOBEMA), hingga saat ini progresnya sudah mencapai 100 persen.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si, Senin 01 Oktober 2024.
Menurut Tejo, proyek SPAM Regional KOBEMA yang pembangunannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), progresnya sudah mencapai kemajuan yang signifikan.
"Bahkan saat ini proyek tersebut sudah rampung 100 persen, walaupun kontrak pekerjaannya berakhir pada November 2024. Saat ini proyek SPAM tersebut tengah memasuki tahapan Provisional Hand Over (PHO)," ungkap Tejo.
BACA JUGA:SPAM Kobema Siap Penuhi Kebutuhan Air Bersih
BACA JUGA:SPAM Benteng-Kobema, Sasar 128 Ribu Jiwa
Tejo menjelaskan, pembangunan SPAM Regional KOBEMA ini merupakan salah satu upaya pemerintah, dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat khususnya pada tiga wilayah tersebut.
"Dengan rampungnya proyek ini, kita berharap kualitas hidup masyarakat semakin meningkat, melalui ketersediaan air bersih yang lebih baik," harap Tejo.
Untuk tahapan PHO, lanjut Tejo, merupakan bagian penting dari proses penyelesaian proyek. Di mana pekerjaan fisik yang telah dilakukan, dievaluasi sebelum penyerahan penuh kepada pemerintah daerah (Pemda).
"Kami yakin bahwa setelah evaluasi ini, tidak akan ada masalah berarti yang menghambat kelancaran operasional SPAM tersebut," kata Tejo.
BACA JUGA: Peningkatan Akses Air Bersih, Pemprov Bengkulu Dukung Percepatan Pembangunan SPAM Benteng Kobema
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Harapkan Dukungan Masyarakat Dalam Pembangunan SPAM Regional Benteng Kobema
Hanya saja, sambung Tejo, tidak bisa dipungkiri pihaknya, dalam proyek itu ada sedikit kendala, yakni keterlambatan pada bagian yang didanai dari APBD.
"Walaupun menjadi sebuah kendala tersendiri, tapi kita meyakini tidak berdampak besar pada keseluruhan timeline proyek. Kita pun terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaian masalah itu," ujar Tejo.
Lebih lanjut Tejo mengatakan, permasalahan itu terkait soal lahan pembangunan Off-Take dan Reservoir atau Tanki Air SPAM Regional KOBEMA.