7 Faktor Penyebab Daya Beli di Tahun 2024 Turun Drastis

Jumat 27 Sep 2024 - 08:58 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

Akibatnya, hal ini dapat memperburuk kondisi keuangan pribadi dan mengurangi kemampuan untuk berbelanja, yang selanjutnya berdampak pada permintaan pasar dan daya beli secara keseluruhan. 

3. Pengangguran yang Masih Tinggi

Meskipun beberapa sektor telah mulai pulih pasca-pandemi, tingkat pengangguran di berbagai daerah masih cukup tinggi. 

Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan selama masa krisis dan belum mendapatkan pekerjaan baru. 

Dengan kurangnya pendapatan, daya beli masyarakat pun tertekan. 

Mereka yang bekerja pun seringkali harus menghadapi pemotongan gaji atau pengurangan jam kerja, sehingga kemampuan mereka untuk berbelanja semakin terbatas.

BACA JUGA:Bulan Agustus, Angka Inflasi di Mukomuko Naik Menjadi 2,44 Persen

BACA JUGA:Cegah Inflasi, Kemendagri Ingatkan Pemda Cek Rutin Harga Komoditas

4. Kenaikan Biaya Hidup

Biaya hidup yang terus meningkat, termasuk sewa rumah, biaya transportasi, dan tagihan utilitas, menjadi faktor signifikan dalam penurunan daya beli. 

Masyarakat kini harus mengeluarkan lebih banyak untuk hal-hal dasar. 

Ketika lebih banyak uang dihabiskan untuk kebutuhan pokok, sisa dana untuk belanja barang-barang lainnya semakin sedikit, yang selanjutnya mempengaruhi permintaan di pasar.

5. Perubahan Perilaku Konsumsi

Pandemi COVID-19 telah mengubah cara orang berbelanja dan berinteraksi dengan produk. 

BACA JUGA:Musim Kemarau, Pemda Harus Bersiap Tekan Laju Inflasi

BACA JUGA:Angka Inflasi di Mukomuko 2,39 Persen, Dibawah Angka Inflasi Nasional

Kategori :