KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Cemas, takut dan khawatir, itulah ungkapan yang disampaikan oleh Kades Air Lelangi Kecamatan Ulok Kupai Kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu.
Ketika disinggung terkait dengan misteri penemuan jenazah Simran Manalu, 41 tahun, salah seorang warganya yang terjadi sebulan lalu.
Kades, Badrun Jaelani mengatakan, rasa was-was kerap diungkapkan warganya terkait dengan tragedi berdarah yang menyebabkan korban meninggal dunia di rumahnya, pada akhir Agustus lalu itu.
Pasalnya, kata Kades, muncul berbagai spekulasi dan asumsi di lingkungan masyarakat sebab kematian korban dibarengi dengan kondisi yang tak wajar.
BACA JUGA:Banyak Kejanggalan, Pemuda Batak Bersatu Desak Polisi Ungkap Kasus Simran Manalu
BACA JUGA:Soal Kasus Simran Manalu di Ulok Kupai, Masih Dalam PenyelidikanPolisi
Terlebih, korban ditemukan dalam keadaan berlumuran darah dan tim medis menemukan beberapa luka di sekujur tubuh korban.
Kondisi ini, kata dia, semakin membuat kecemasan karena motif kematian korban dan dugaan lain yang menyebabkan korban mengalami luka-luka, belum terungkap jelas ke publik.
"Ya, sejak kejadian yang heboh dan menggegerkan itu, masyarakat menjadi was-was bahkan takut untuk keluar rumah saat malam hari," beber kades, Kamis, 26 September 2024 kemarin.
Dikatakan Kades, pihaknya bersama jajaran pemerintahan desa setempat, terus berupaya memberikan pemahaman kepada seluruh warga agar tetap tenang dan menjaga situasi kondusif di lingkungan desa.
BACA JUGA:Kasus Berdarah Simran Manalu Masih Misteri, Berharap Polisi Ungkap Motif & Pelaku
BACA JUGA:Breaking News...Berdarah, Warga Air Lelangi Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya
Meski cukup memahami kekhawatiran warganya, lanjut Kades, namun pihaknya tetap mempercayakan proses penyidikan untuk mengungkap kasus kematian korban, Simran Manalu itu kepada aparat yang berwenang.
"Ya, wajarlah warga kita cemas karena kondisi korban saat ditemukan bersimbah darah dan luka-luka. Tentu ini menjadi tanda tanya dan dinilai ada yang janggal," kata Kades.
Oleh karenanya, kades berharap, aparat berwenang dapat segera menungkap misteri di balik kematian korban yang ditemukan di rumahnya, sebulan lalu itu.