RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok, dengan beras sebagai komoditas yang paling mencolok.
Kenaikan harga beras ini menjadi perhatian utama, mengingat beras adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras dan dampaknya bagi masyarakat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:Mukomuko Miliki Beras Cadangan Pangan Pemerintah 11,2 Ton
BACA JUGA:Ini Penyebab Produksi Beras Musim Tanam Kedua Terancam Turun
Di pasar tradisional, harga beras medium mencapai Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram, sementara beras premium bahkan menembus Rp15.000 hingga Rp18.000 per kilogram.
Kenaikan ini membuat banyak keluarga merasa tertekan, terutama yang memiliki penghasilan rendah.
Salah satu penyebab utama kenaikan harga beras adalah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Musim hujan yang lebih panjang di beberapa daerah menyebabkan penundaan panen, sehingga produksi beras berkurang.
BACA JUGA:Stok Banyak, Harga Beras Diyakini Stabil
BACA JUGA:Duh, Ada Gelagat Harga Beras Bakal Melambung
Selain itu, fenomena El Niño yang diperkirakan terjadi dalam waktu dekat dapat memperparah kondisi ini, dengan mengakibatkan kekeringan di daerah penghasil beras.
Kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional pertanian juga turut mempengaruhi harga beras.
Harga pupuk, pestisida, dan upah buruh tani mengalami lonjakan, sehingga petani harus menaikkan harga jual beras untuk menutupi biaya.