Hal ini berimbas langsung pada konsumen yang akhirnya harus membayar lebih mahal untuk beras.
Permintaan beras meningkat menjelang musim panen dan saat persiapan hari-hari besar keagamaan.
BACA JUGA:Mengendalikan Harga Beras di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Jelang HBKN, Stok Aman dan Harga Beras Stabil
Selain itu, peningkatan populasi dan urbanisasi juga menyebabkan permintaan beras semakin tinggi.
Ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan ini turut memicu kenaikan harga.
Kenaikan harga beras berdampak signifikan pada daya beli masyarakat, terutama keluarga berpenghasilan rendah.
Banyak di antara mereka yang terpaksa mengurangi konsumsi beras atau mencari alternatif makanan lain yang lebih murah.
BACA JUGA: Harga Beras Naik, Pemprov Bengkulu Lakukan Ini
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Puasa
Hal ini dapat mempengaruhi gizi dan kesehatan masyarakat.
Kenaikan harga bahan pokok, termasuk beras, juga berkontribusi pada inflasi.
Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan.
Bank Indonesia dan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi agar tidak semakin merugikan masyarakat.
Menanggapi kenaikan harga beras, pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:Harga Beras Premium Diatas HET, Bulog Bakal Alihkan CBP Jadi Beras Komersil