RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam dunia ekonomi, inflasi dan deflasi adalah dua istilah yang sering kali dibahas, terutama dalam konteks perubahan harga barang dan jasa.
Meskipun keduanya berhubungan dengan fluktuasi harga, keduanya memiliki arti yang sangat berbeda dan berdampak secara signifikan terhadap perekonomian.
Artikel ini akan membahas perbedaan antara inflasi dan deflasi, serta dampaknya terhadap masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
Apa itu Inflasi?
- Inflasi adalah kondisi di mana terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
BACA JUGA:Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Diklaim Membaik
BACA JUGA:Inflasi di Bengkulu Kembali ke Posisi Ideal
Inflasi diukur dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mencatat perubahan harga dari sekeranjang barang dan jasa yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat.
Kenaikan harga ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti peningkatan permintaan yang melebihi penawaran, kenaikan biaya produksi, atau kebijakan moneter yang longgar.
Inflasi memberikan dampak terhadap perekonomian suatu negara seperti penurunan daya beli dimana ketika harga barang dan jasa meningkat, daya beli masyarakat cenderung menurun.
Hal ini berarti uang yang dimiliki masyarakat tidak dapat membeli barang dan jasa yang sama sebanyak sebelumnya.
BACA JUGA:Bulan Agustus, Angka Inflasi di Mukomuko Naik Menjadi 2,44 Persen
BACA JUGA:Angka Inflasi di Mukomuko 2,39 Persen, Dibawah Angka Inflasi Nasional
Inflasi yang tinggi dapat menciptakan ketidakpastian di pasar.
Investor mungkin akan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan investasi karena khawatir akan dampak inflasi terhadap laba mereka.