RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Apple yang merupakan salah satu perusahaan teknologi terkemuka dan dikenal dengan inovasi serta kualitas produk unggulannya.
Kini menghadapi potensi kerugian besar setelah peluncuran iPhone 16 terbaru.
Meskipun peluncuran produk terbaru Apple ini diharapkan menjadi terobosan baru, peluncuran iPhone 16 justru menimbulkan serangkaian masalah yang dapat berdampak serius pada kestabilan finansial perusahaan Apple.
Dalam sebuah perkembangan yang mengejutkan di dunia teknologi, Apple malah mengalami kerugian finansial yang sangat besar pasca peluncuran iPhone 16.
BACA JUGA:Aktivis Kadin Serukan Kebijakan, Stimulus Ekonomi dan Bansos Kian Mendesak
BACA JUGA:Reformasi Ekonomi Negara Berkembang: Tantangan, Peluang dan Kesempatan
Perusahaan yang dikenal dengan inovasi dan kepemimpinan pasar ini menghadapi kerugian yang bisa mencapai Rp 221 triliun.
Angka yang mencengangkan dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perusahaan tersebut.
Hal ini terjadi akibat apple diwajibkan membayar pemulihan pajak sebesar 13 miliar euro atau setara dengan 221 triliun rupiah ke Eropa.
Pengadilan tinggi eropa memutuskan untuk melawan perusahaan Apple dalam pertarungan pengadilan selama 10 tahun mengenai urusan pajak Apple di Irlandia.
BACA JUGA:PLBN Nanga Badau, Gerbang Ekonomi Baru di Perbatasan Indonesia-Malaysia
BACA JUGA:Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia, Strategi Menuju 2030
Pasca permasalahan tersebut, saham Apple akhirnya mengalami penurunan sekitar 1% setelahnya.
Pihak Apple menyampaikan bahwa perusahaannya akan dikenakan pajak penghasilan satu kali sekitar 10 miliar USD atau setara dengan 154 triliun pada kuartal fiskal keempat yang berakhir pada 28 September 2024.
Akibatnya, iPhone 16 yang diharapkan menjadi terobosan terbaru dalam jajaran produk Apple ternyata malah disertai dengan serangkaian masalah yang tidak terduga.