Mulai dari permasalahan mengenai pajak hingga masalah kualitas perangkat yang memunculkan kekhawatiran tak laku di pasar smartphone setelah Huawei mengumumkan ponsel lipat tiga Mate XT di saat yang bersamaan.
BACA JUGA:Proyek Strategis dan Investasi Asing, Fondasi Kuat Ekonomi Indonesia 2024
BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang dan Ekspansi Industri Manufaktur, Optimisme Ekonomi Indonesia 2024
Peluncuran iPhone 16 ini tampaknya tidak berjalan sesuai rencana.
Menurut laporan dari analis industri dan sumber internal Apple, terdapat sejumlah masalah lainnya yang juga menyebabkan penurunan performa iPhone 16 di pasar.
Laporan menunjukkan bahwa masalah dalam proses produksi mengakibatkan keterlambatan pengiriman dan kekurangan stok di berbagai wilayah.
Kerugian yang dialami Apple mencakup berbagai aspek, termasuk kemungkinan akan penurunan pendapatan dari penjualan iPhone 16 dan biaya tambahan untuk memperbaiki masalah produk.
BACA JUGA:Indonesia Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia: Bukti Potensi Besar dan Strategi Jitu
BACA JUGA:Ekonomi Sirkular Daur Ulang Sampah
Penurunan saham Apple di pasar juga berkontribusi pada kerugian finansial yang sangat besar ini.
Dalam laporan keuangan terbarunya, Apple mencatat penurunan nilai pasar yang cukup signifikan semakin menambah angka kerugian yang terjadi pada perusahaan ini.
Penurunan nilai saham Apple juga menjadi perhatian utama.
Ditambah lagi dengan Komisi Eropa yang telah memberikan sanksi denda anti-monopoli ke perusahaan Apple senilai 1,8 euro pada Maret 2024 lalu.
BACA JUGA:Reformasi Ekonomi Negara Berkembang: Tantangan, Peluang dan Kesempatan
BACA JUGA:Menuju Ekonomi yang Mandiri dan Berdaya Saing
Hal ini tentu menambah tekanan finansial yang dihadapi perusahaan Apple.