RADARUTARA.BACAKORAN.CO.- Alat kontrasepsi atau KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang sangat terjangkau dan efektif dalam mencegah kehamilan.
Namun berbeda dengan pil KB atau suntik KB, jenis KB ini masih sulit dipilih di Indonesia.
Implan KB, atau pil KB, adalah obat yang mengandung hormon progesteron. Alat kontrasepsi ini berbentuk tabung seperti korek api yang digunakan dengan cara ditempelkan di bawah kulit lengan.
Kontrasepsi mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progesteron secara bertahap ke dalam aliran darah.
BACA JUGA:Program KB Berhasil Sejumlah Sekolah Negeri di Mukomuko Sepi Siswa
BACA JUGA:Upaya Pemerintah Menjaga Kesehatan Reproduksi Pekerja, Pemerintah Gelar Layanan KB di Tempat Kerja
Hormon ini dapat mencegah kehamilan dengan cara mencegah pelepasan sel telur (ovulasi), penebalan lendir mulut, dan penipisan dinding rahim.
Jika dipasang dengan benar, alat kontrasepsi implan dapat mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Namun seperti jenis implan lainnya, penempatan implan memiliki banyak kelebihan dan kekurangan.
1. Aman bagi ibu menyusui
Penggunaan alat kontrasepsi aman bagi ibu menyusui karena metode kontrasepsi ini tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI.
BACA JUGA:Gandeng RS Al Barra, DP2KBP3A Buka Layanan KB MOW
BACA JUGA:320 Warga Mukomuko Ikut KB MKJP
Ampu mencegah timbulnya kehamilan pada ibu yang baru melahirkan serta pada ibu yang menyusui, sebaiknya, alat implan untuk ni dipasang sesudah 21 hari setelah melahirkan.
Jika dipasang lebih dari 21 hari setelah melahirkan, sebaiknya gunakan metode kontrasepsi tambahan, seperti kondom, selama beberapa minggu pertama untuk meningkatkan kemampuan Anda mencegah kehamilan.