Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya selalu gunakan pelindung lain berupa kondom saat Anda tidur.
BACA JUGA:817 Warga Mukomuko Ditarget Ikut KB Metode Jangka Panjang
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, DP2KBP3A Canangkan Kampung KB di Mukomuko
2. Ini tidak untuk semua orang
Meskipun mudah digunakan, hubungan intim tidak cocok untuk semua wanita. Wanita yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit hati, hipertensi dan kolesterol tinggi sebaiknya menghindari pil ini.
Selain itu, wanita yang pernah mengalami pembekuan darah, emboli paru, atau kanker payudara tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi.
Karena tidak semua orang bisa menggunakan alat kontrasepsi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya. Selama konsultasi, berikan informasi tentang riwayat kesehatan Anda sehingga dokter dapat menentukan apakah Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan perawatan prenatal.
BACA JUGA: DP2KBP3A Buka Layanan KB Tubektomi dan Vasektomi
BACA JUGA:Akseptor KB Tubektomi Belum Capai Target
3. Efek samping dapat terjadi
Penggunaan terapi implan atau implan dapat menimbulkan efek samping. Efek samping KB antara lain nyeri dan bengkak pada kulit sekitar pemasangan, perubahan menstruasi, perubahan pernapasan, penambahan berat badan, nyeri dada, jerawat, sakit perut, dan sakit kepala.
4. Implan tidak melindungi terhadap infeksi
Seperti bentuk kontrasepsi hormonal lainnya, seperti pil KB dan suntikan KB, implan tidak dapat mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).
Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya selalu gunakan pelindung lain berupa kondom saat Anda tidur.
BACA JUGA:320 Warga Mukomuko Ikut KB MKJP
BACA JUGA:Gandeng RS Al Barra, DP2KBP3A Buka Layanan KB MOW