ARGA MAKMUR RU - Tidak kurang dari 1.600 ton, sejak Januari 2023, beras Bulog di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), keluar dari gudang. Saban pekannya, distribusi dilakukan rerata lewat mitra.
Pasalnya, selain dalam rangka Stabisisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), program-program serupa dari sisi komoditi, acap menggunakan beras dari BUMN yang kini dipiloti Budi Waseso ini. Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang, Bengkulu Utara (BU), Henopi, menyampaikan, kalau stabilisasi harga khususnya beras oleh pihaknya masih terus berlanjut. Dia menyampaikan, tidak kurang 40 ton seminggunya keluar dari gudang miliknya. "Itu dilakukan selama tahun berjalan," kata Henopi di Komplek Pergudangan Bulog Taba Tambilang, belum lama ini. "Rata-rata seminggunya, 40 ton," ungkapnya, menyalur beras SPHP yang berjenis medium itu. Pengendali gudang berkapasitas seribu ton yang diresmikan, kala itu oleh Bedu Amang. Kepala Bulog akronim dari Badan Urusan Logistik pada 1997 itu menyampaikan, ready stok alias pasokan beras di gudangnya berjumlah 850 ton. BACA JUGA:Persiapan Bibit & Lahan, Tanam Padi Tahun Depan "Jumlah itu sudah dapat mencukupi kebutuhan standar. Karena kalau menghitung potensi kebutuhan, 300 ton sebulannya untuk kabupaten ini," terang Henopi. Meski begitu, antisipasi beras secara berjenjang juga sudah dilakukan Bulog. Dengan artian, keberadaan pasokan yang dapat bergerak dinamis untuk memasok daerah-daerah yang membutuhkan. Salah satunya, ketika terjadi bencana alam. "Intinya, begitu membutuhkan beras di Gudang Bengkulu siap dipasok ke daerah-daerah," pungkasnya. (bep)
Kategori :