RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Momen bersejarah terjadi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta pada Jumat 16 Agustus 2024.
Inilah pidato kenegaraan terakhir dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin negeri ini bersama Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin sejak dilantik pada Oktober 2019. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga pernah menjabat bersama Jusuf Kalla di periode 2014--2019.
Saat menyampaikan pidato laporan kinerja pemerintahan 2024 sekaligus memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Jokowi juga melaporkan secara umum raihan yang dicapai pemerintah selama 10 tahun terakhir. Baik dari bidang politik, hukum, keamanan (polhukam), ekonomi, dan sosial budaya.
Meski didera dampak pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik, Kepala Negara menyampaikan di forum parlemen itu, pertumbuhan makro nasional masih positif dalam setahun terakhir, "Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh.
BACA JUGA: Teror Harimau Masih Menghantui, Anak-anak Tak Berani Sekolah
BACA JUGA:Pemkab Bakal Sekolahkan ASN Dokter Umum Jadi Dokter Spesialis
Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%."
Dijelaskan lebih lanjut, inflasi juga terkendali di kisaran 2--3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%. Angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Angka stunting mampu dikurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023.
“Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024,” ujar Presiden Jokowi, yang kali ini mengenakan busana adat Betawi.
Prioritas pemerintah pada periode ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), menyongsong era Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:Momen Hari Kemerdekaan, Bantuan Seragam Sekolah Gratis Dibagikan ke Siswa
BACA JUGA:Jalan Lumpur Warnai Perjalanan Pelajar Ketahun Saat ke Sekolah
Caranya dengan fokus memperkuat perlindungan sosial dan akses terhadap pendidikan, maupun kesehatan. Selama ini, upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Sebanyak Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kemudian, sebanyak Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia.