RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penyisiran data yang dilakukan awal oleh Petugas Pemutahiran Data Pemilih atau PPDP di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, menemukan 1.439 data penduduk yang sudah meninggal dunia.
Obyek "pelototan" Pantarlih tersebut, merujuk pada data yang bersumber dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu atau DP4 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada KPU yang kemudian diturunkan ke KPUD seluruh Indonesia.
Dari total 217.589 data yang dicermati oleh barisan adhoc dengan masa kerja selama satu bulan dengan honornya, sebesar Rp 1.000.000 perorangnya itu, hasil pleno berjenjang mulai dari PPS, PPK hingga kabupaten, jumlahnya calon pemilih menjadi 219.187 orang.
Divisi Data KPU Bengkulu Utara, Aprogandi, menjelaskan, DPS yang telah ditetapkan pihaknya pada 10 Agustus 2024 tersebut, berdasarkan hasil coklit oleh Pantarlih.
BACA JUGA: Bawaslu Buka Posko Pengaduan Coklit Pemutakhiran Data Pemilih
BACA JUGA:KPU Gelar Bimtek Pemutakhiran Data Pemilih, Penggunaan Aplikasi Sidalih dan E-Coklit
Adapun jumlah Pantarlih yang dilibat dalam coklit mencapai 841 orang. Khusus untuk honornya saja, dengan masa kerja terhitung mulai 24 Juni sampai dengan 25 Juli 2024, KPUD merogoh anggaran tidak kurang dari Rp 841 juta.
"Dari pencermatan, ditemukan 1.439 data telah meninggal dunia. Otomatis tidak masuk ke DPS," ujar Aprogandi via seluler, Kamis, 15 Agustus 2024.
Apro menjelaskan, kerja fasilitasi KPUD terhadap data belum terhenti dengan DPS. Karenanya dinamika data pemilih ini, kata dia, masih terus terjadi.
Karena nanti masih ada DPT, masih ada data tambahan yang pada prinsipnya mewajibkan KPU untuk memfasilitasi seluruh calon mata pilih untuk menyampaikan hak politiknya sampai dengan H-30 pencoblosan.
BACA JUGA: Bawaslu Buka Posko Pengaduan Coklit Pemutakhiran Data Pemilih
BACA JUGA:KPU Gelar Bimtek Pemutakhiran Data Pemilih, Penggunaan Aplikasi Sidalih dan E-Coklit
Sedangkan DPS, lanjut dia, merupakan instrumen prinsip yang akan menjadi kick off pencermatan dan juga diharapkan menjadi cermatan publik di daerah.
"Hasil coklit diplenokan secara berjenjang mulai dari tingkat PPS hingga kabupaten. Jumlahnya sebanyak 219.187," ujar Aprograndi.
Jika dikomparasikan dengan DPS Pilkada sebelumnya, praktis terdapat penambahan jumlah pemilih hingga 1.346 orang. Dinamisnya data pemilih ini dipengaruhi faktor kompleks.