Daripada mengasingkan diri, Luther menganjurkan mereka yang mengalami depresi untuk tinggal bersama teman dan keluarga yang dapat mengejek dan mengejek mereka.
Klaim bahwa apa yang lucu membuat Anda tertawa membantu proses penyembuhan yang dipelopori oleh jurnalis Norman Cousins pada tahun 1964.
BACA JUGA:Temukan Berbagai Manfaat Mengkonsumsi Kepiting Untuk Kesehatan Tubuh Kita
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Pada Buah Currant yang Kaya Akan Nutrisi
Saat itu, ia menderita penyakit degeneratif yang merusak kolagen.
Penyakitnya sangat menyakitkan, dan pada suatu saat, dia diberitahu bahwa hidupnya hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Namun Cousins, juga seorang profesor di Universitas California, percaya bahwa emosi dapat berperan dalam mengurangi atau memperburuk penyakit.
Sama seperti ia percaya bahwa emosi negatif dapat mendatangkan malapetaka pada tubuhnya, ia juga percaya bahwa emosi positif dapat membantu tubuhnya melawan penyakit.
Kerabatnya juga menganut agama lain. Selain minum obat minum, termasuk rutin mengonsumsi vitamin C, Cousins memastikan selalu ada komedi Marx Brothers: "10 menit tertawa, saya berikan dua jam tidur tanpa rasa sakit."
BACA JUGA:Manfaat Mandi dengan Air Garam untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Manfaat dan Efek Samping dari Susu Kedelai bagi Kesehatan
Dia mampu hidup selama 25 tahun ke depan. Keberhasilan sepupu dalam melawan penyakit dengan selera humor dituangkan dalam bukunya Anatomy of a Disease.
Sayangnya, meski telah dikenal dan diterima secara turun-temurun, belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung klaim tertawa sebagai obat.
Inilah sebabnya mengapa para profesional medis saat ini tidak menerapkan terapi humor sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan menulis dalam artikelnya: "Sebuah hipotesis mungkin menarik, tetapi jika tidak ada bukti yang sahih, hipotesis tersebut mungkin tidak berguna secara ilmiah." (*)