BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penyampaian rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), terkait pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu menjadi alat evaluasi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
Demikian ditegaskan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes saat menghadiri dan membukan penyampaian rilis pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan II Tahun 2024, Senin 05 Agustus 2024.
"Rilis ini menjadi bahan evaluasi bagi kita, termasuk juga pemerintah tingkat kabupaten/kota untuk meningkatkan sasaran program pembangunan di bidang ekonomi," ungkap Isnan.
Menurut Isnan, dengan adanya data pertumbuhan ekonomi, diharapkan kebijakan pemerintah dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota dapat berjalan dengan lebih sinkron dan tepat sasaran.
BACA JUGA:Warga Ancam Gelar Aksi Susulan ke PT Air Muring & Kecamatan, Ini Pemicunya....
BACA JUGA:Pejabat Eselon Kerjasama dengan Oknum LSM Peras Kades
"Kita memerlukan angka-angka ini untuk mengevaluasi apakah kebijakan pemerintah daerah sudah tepat, dan dapat dibandingkan dengan program pemerintah pusat," kata Isnan.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal menyatakan, pada triwulan II Tahun 2024, angka pertumbuhan ekonomi Bengkulu mengalami kenaikan sebesar 4,70 persen dibandingkan tahun lalu.
"Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan II Tahun 2024 mencapai Rp 26,50 triliun," ujar Win Rizal.
Sedangkan, lanjut Win Rizal atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 13,91 triliun. Ekonomi Provinsi Bengkulu pada Triwulan II Tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 6,79 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
BACA JUGA:Harimau Sumatera Berkeliaran di Kebun Milik Warga
BACA JUGA:Lidik Dugaan Asusila oleh Oknum Tenaga Pendidik
"Dari sisi produksi, sektor Transportasi dan Pergudangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 14,73 persen," papar Win Rizal.
Lebih lanjut Win Rizal menyatakan, sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi.
"Dimana pertumbuhan yang dimaksud sebesar 12,12 persen," demikian Win Rizal. (tux)