Cerita Legenda dalam Upacara Yadnya Kasada di Bromo

Sabtu 13 Jul 2024 - 21:33 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:Pelaku Pencuri Uang Rp250 Juta Sudah Membuntuti Korban Sebelum ke Bank

BACA JUGA:Sangat Berbahaya,Jangan Pernah Mengkonsumsi Kecubung, Ini Efek Samping nya Bagi Kesehatan Tubuh Kita

Hingga akhirnya datang seorang bajak laut yang ingin melamar. Rara Anteng pun memutar otak agar bisa menolak lamaran tersebut, tanpa membuat bajak laut murka dan membunuh warga di desanya.

Singkat cerita, Rara Anteng mengungkapkan jika ia bersedia dipersunting asalkan sang bajak laut bisa membuat lautan padang pasir dengan mengeruk Gunung Bromo sebelum ayam berkokok saat fajar.

Di tengah pengerjaannya, Rara Anteng dengan teman-temannya berinisiatif menumbuk padi agar ayam jantan berkokok sebelum fajar, dan berhasil.

Karena gagal, bajak laut merasa kecewa dan pergi sambil melemparkan cangkang berbentuk batok yang digunakan untuk mengeruk pasir.

BACA JUGA:BAGAIMANA AGAR LANGIT TAK RETAK

BACA JUGA:Melestarikan Budaya, Membalut Pesona Desa Wisata

Di tengah kepergiannya, secara ajaib cangkang tersebut menjelma menjadi sebuah gunung yang saat ini dikenal dengan Gunung Batok. Sejak saat itu, Rara Anteng dan Joko Seger menikah dan mendirikan sebuah desa bernama Tengger, yang diambil dari gabungan kedua nama mereka: Anteng dan Seger.

 

Sumber: kemenparekraf.go.id

Kategori :