RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Persoalan laten negeri adalah tingkat pengangguran yang tinggi, lantaran sempitnya lapangan kerja.
Pagebluk Covid-19 sampai dengan gejolak global lainnya seperti peperangan antar negara, kian berimbas dengan menyusutkan aktivitas ekonomi dunia.
Tapi masih ada sektor-sektor yang dipandang masih menggeliat. Salah satunya, sektor pertanian subtitusi. Lewat tanaman talas beneng, memungkinkan lahirnya usaha-usaha padat karya yang dapat membuka lapangan kerja di daerah.
Komoditi yang sudah mahsyur di wilayah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten ini, tengah menjadi penjajakan untuk melebar dan menjadi klaster ekonomi baru di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Motor Beat Toke Sawit Samban Jaya Digondol Maling, Polisi Buru & Ringkus Pelaku
BACA JUGA:Apa Iya Nasi Putih Dingin Baik Untuk Penderita Diabetes?.Yuk,Kita Cari Tau Faktanya.
Ketua Asosiasi UMKM Provinsi Bengkulu, Harzon Zori, saat diwawancarai radarutara.bacakoran.co, tak menampik kalau saat ini pihaknya bersama partner, sudah memulai melakukan sosialisasi soal varietas tanaman satu ini.
Dari hasil studi komparatif yang sudah dilakukan tim di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, mendapati hipotesa kecocokan tanaman ini dengan karateristik daerah.
"Uji coba penanaman sudah kami lakukan pada lahan seluas lebih kurang 2 hektar di Desa Baturaja R Kecamatan Hulu Palik," ujar Harzon, Senin, 8 Juli 2024.
Dia menjelaskan, tanaman talas beneng sendiri, tidak mesti ditanam secara serius dalam luasan tertentu. Pemanfaatan lahan tak produktif, kata dia, dapat disikapi dengan penanaman talas beneng.
BACA JUGA:Temukan, Berbagai Manfaat Untuk Kesehatan Tubuh Kita Di Kayu Secang Yang Jarang Diketahui.
BACA JUGA:Temukan manfaat buah belimbing untuk kesehatan yang jarang diketahui banyak orang
Talas beneng sendiri, akan fokus pada daun yang akan dapat mulai dipanen pada umur-umur 4 bulan. Lembaran-lembaran daun talas ini, terus dia, dapat menjadi bahan subtitusi tembakau.
"Dan hasil studi banding yang dilakukan, kebutuhan rajang daun talas beneng ini sudah mulai mewarnai aktivitas ekspor. Dan permintaannya pun masih cukup tinggi," ungkapnya.
Setiap umbi yang ditanam, akan menghasilkan lembaran-lembaran talas yang ditopang pelepah yang juga dapat diolah menjadi pakan ternak.