Kembali menjadi simbol dalam momen penting dan sakral tingkat nasional di daerah.
Ini dilakukan oleh KPU Bengkulu Utara dimana dalam hajat besarnya untuk mensukseskan pemilihan kepala daerah Gubernur, Bupati dan Walikota.
KPU memilih dan memutuskan untuk menggunakan burung pleci Salvadori Enggano sebagai maskotnya.
Lantas apa makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya.?
BACA JUGA:Gas Melon Mulai Susah Dicari
Dipilihnya fauna ini sebagai maskot karena burung ini asli dari Enggano, dimana ini menjadi salah satu dari 10 jenis burung pleci yang ada di Indonesia.
Dan KPU Bengkulu Utara menamakan maskot burung tersebut dengan julukan "Dabra" yang disingkat dari kalimat Pilkada Bengkulu Utara.
Burung pleci Salvadori Enggano memakai ikat kepala berwarna sebagai simbol dari warna warni dalam momentum ini, diikat oleh aturan-aturan KPU dalam penyelenggaraan pemilu.
Kemudian, sikap tangan menggenggam paku dengan postur tubuh tegap yang menggambarkan sikap semangat dan dan optimisme dalam pilkada serempak tahun 2024.
BACA JUGA:Digitalisasi Dinilai Solusi Inovatif Pertahankan Arsip
BACA JUGA:Komunitas Pasar Harus Pedulian dan Tahun Keamanan Pangan
Mengenakan kain batik kagano yang menjadi batik khas Bengkulu Utara.
Ini menggambarkan kekayaan budaya dan sumber daya alam di Bengkulu Utara.
Itulah filosofi yang dimaknai oleh KPU Bengkulu Utara dalam mengangkat maskot zosterop Salvadori Enggano.
Launching maskot yang disaksikan oleh ribuan pasang mata di Alun Alun Rajo Malim Paduko (RMP) Arga Makmur Bengkulu Utara pada Sabtu 22 Juni 2024 lalu.