BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes yang saat ini mejabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, menjadi calon tunggal dalam usulan penambahan Dewan Komisaris Bank Bengkulu (BB).
Ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BB, yang langsung dipimpin Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah selaku Pemegang Saham Pengendali, Kamis 20 Juni 2024.
"Rapat yang kita gelar merupakan tindak lanjut RUPS tahun buku 2023 lalu, yang mengamanatkan untuk mengkaji penambahan jajaran Dewan Komisaris BB," ungkap Rohidin Mersyah.
Menurut Rohidin, untuk penambahan Dewan Komisaris ini diplot wakil pemegang saham dari birokrat, yang bertujuan untuk memudahkan sinergi dengan BB.
BACA JUGA:Pekan Depan, Kloter Haji Pertama Tiba di Bengkulu
BACA JUGA:Minta Aktifitas Galian C Dihentikan, Warga 2 Desa di MM Temui Pemprov Bengkulu
"Tadi sudah kita sepakati calon tunggal, dimana kita mengusulkan nama Pak Isnan Fajri. Selanjutnya nama tersebut kita sampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk masuk ke tahapan uji kemampuan dan kelayakan," kata Rohidin.
Rohidin berharap, dengan adanya jajaran komisaris yang baru nantinya, bisa membawa BB semakin maju. Baik dalam memperluas jenis layanan, dan juga menjalin komunikasi yang lebih intensif bersama pemegang saham.
"Kemudian mengoptimalkan keberadaan para pelaku usaha di Bengkulu, terutama dari sektor investasi pertambangan dan perkebunan," papar Rohidin.
Rohidin menambahkan, sebagaimana yang diketahui, sejauh ini telah banyak dilakukan upaya dan sinergi untuk kemajuan BB yang merupakan Bank Pembangunan Daerah.
BACA JUGA:Potong 2 Ekor Hewan Kurban, Oslita: Terus Bangun Kebersamaan
BACA JUGA:Verifikasi Administrasi MS, Dukungan KTP Dempo-Bang Ken Menuju Vertual
"Salah satunya bekerja sama dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), dalam program Kelompok Usaha Bersama (KUB) guna menguatkan permodalan," tambah Rohidin.
Lebih lanjut Rohidin menyampaikan, selanjutnya dari sisi sinergitas, tentunya juga dibarengi dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang saat ini.
"Seperti dengan mengadopsi teknologi digital, kolaborasi bisnis, maupun pengoptimalan para pelaku usaha di desa-desa sebagai bentuk program inklusi keuangan di daerah," demikian Rohidin. (*)