Melongok Suku Tuareg, Suku Semi Nomaden Penguasa Gurun Sahara

Minggu 16 Jun 2024 - 08:37 WIB
Reporter : Eri Helmian
Editor : Ependi

BACA JUGA:Cara Terbaik Dalam Berikan ASI untuk Bayi

Hewan ternak menjadi bahan barter yang memiliki nilai tinggi, sekaligus menjadikan kebiasaan hidup berpindah untuk mencari rerumputan di hamparan gurun Sahara. 

Tapi sayangnya, pria Tuareg akan kehilangan hak atas hewan hewan yang mereka gembalakan ketika diceraikan oleh isteri.

 

  • AIR ADALAH KEHIDUPAN

Bagi suku Tuareg yang hidup dan menjadi "penguasa" di gurun Sahara, air adalah kehidupan.

BACA JUGA:Saat Debit Air Dunia Anjlok, Yuk Belajar lagi tentang Definisi Sungai, DAS dan Wilayah Sungai

BACA JUGA:Pelajaran Penting dari Upaya Raja Mataram Menggebuk VOC Agar Hengkang dari Nusantara

Kehidupan semi nomaden yang mereka jalani tidak terlepas dari keberadaan air, baik bagi mereka sendiri maupun hewan ternak mereka.

Berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya adalah bentuk penyesuaian dengan keadaan gurun yang gersang.

Selain juga sebagai kegiatan berdagang hewan ternak berupa kambing, ayam dan unta, senjata tajam, emas, garam hingga hasil pertanian seperti sorgum dan milet.

Faktor lain selain karena keberadaan air, rumput dan perdagangan, kehidupan semi nomaden suku Tuareg.

BACA JUGA:Ancaman El Nino, Penyaluran 232 Unit Pompanisasi Dipercepat

BACA JUGA:Saksikan Wayang Kulit, Meriani: Wajib Didukung, Upaya Melestarikan Budaya Indonesia

Juga disebabkan oleh kemampuan navigasi gurun yang mereka kuasai. 

Pemahaman wilayah akan gurun Sahara membuat mereka sering menjadi pemandu atau penunjuk jalan bagi para peneliti, surveyor, wisatawan maupun kelompok karavan lain yang hendak melintasi gurun Sahara.

 

  • TULISAN TIFINAGH
Kategori :