Melongok Suku Tuareg, Suku Semi Nomaden Penguasa Gurun Sahara

Minggu 16 Jun 2024 - 08:37 WIB
Reporter : Eri Helmian
Editor : Ependi

Wanita Tuareg memiliki hak penuh dalam memutuskan pria mana yang mereka pilih dan kapan harus menikah. 

Demikian juga halnya dengan perceraian, wanita suku Tuareg bisa memiliki hak atau bisa memutuskan hubungan pernikahan mereka.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara

BACA JUGA:Upaya Negeri Menggali Serta Mengembangkan Potensi Energi Unggulan Dunia

Lebih dari itu, konon wanita Tuareg memiliki kebebasan bercinta dengan pria pria Tuareg sebelum menikah. 

Pria Tuareg akan memasuki tenda wanita yang mereka sukai dengan cara sembunyi-sembunyi dan harus sudah keluar tenda sebelum pagi. 

Pihak keluarga wanita akan bersikap pura pura tidak tahu dan membiarkan perilaku tersebut.

 

  • PESTA PERCERAIAN

Orang tua dari wanita Tuareg akan menggelar pesta perceraian bagi anak perempuan mereka yang baru bercerai. 

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara

BACA JUGA:Upaya Negeri Menggali Serta Mengembangkan Potensi Energi Unggulan Dunia

Pesta perceraian itu dimaksudkan sebagai pemberitahuan kepada khalayak bahwa anak mereka sudah memiliki kebebasan alias tidak lagi terikat dengan seorang pria.

Lelaki Tuareg yang bercerai harus kembali mengembara atau pulang ke rumah ibunya.

Sementara harta berupa rumah atau tenda, tanah, perhiasan, hewan ternak dan lain lain termasuk hak asuh anak, mutlak menjadi milik mantan isterinya.

Bagi lelaki Tuareg, hewan ternak adalah harta yang paling berharga. 

BACA JUGA:Pemerintah Terus Berupaya Untuk Memangkas Waktu di Gerbang Tol

Kategori :