Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, bahwa penurunan angka stunting ditargetkan 14 persen di 2024.
Adapun fokus kedua pada target BKKBN, kata dr Hasto, adalah penurunan angka unmet need.
Hal itu karena selama pandemi Covid-19, akseptor yang selayaknya mendapatkan layanan KB belum terlayani. Pada 2023, angka unmet need mencapai 7,70 persen dan ditargetkan dapat turun menjadi 7,40 persen pada 2024.
BACA JUGA:Inikah Resep
BACA JUGA:Cinta Pertama, Ini Alasan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
Bersamaan dengan itu, BKKBN juga menargetkan penurunan total fertility rate (TFR), prevalensi kontrasepsi modern (mCPR), dan kelahiran menurut umur atau age specific fertility rate (ASFR). (*)
Kategori :