MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ini menjadi catatan penting bagi pihak manajemen RSUD Mukomuko.
Agar kondisi RSUD Mukomuko tidak terus menerus terpuruk, akibat berbagai macam masalah.
Baik soal keuangan, stok obat, hingga peralatan medis dan yang lainnya. Pihak manajemen harus berani memakai kaca mata kuda.
Maksudnya, harus berani merumahkan dulu seluruh tenaga Honorer yang jumlahnya hampir mencapai 600 orang. Terlepas itu tenaga honorer titipan si A, si B, dan yang lainnya.
BACA JUGA:Status OPD RSUD Mukomuko Bakal Dicabut dan Berubah UPT
BACA JUGA:Jaksa Segera Limpahkan Perkara RSUD ke Pengadilan Tipikor Bengkulu
"Semua harus di rumahkan dulu. Setelah di rumahkan seluruhnya, pihak RSUD lakukan seleksi ulang. Tujuannya yaitu untuk memangkas biaya operasional dan pembayaran jasa atau honorium," kata warga Mukomuko, Weri Tri Kusumaria, SH, MH.
Karena setiap tahunnya, jelas Weri, terus terjadi penambahan tenaga kesehatan. Sedangkan pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran.
Kondisi ini, jelas menjadi masalah besar terhadap kondisi keuangan di RSUD yang tidak kunjung membaik.
Justru malah sebaliknya, semakin terpuruk. Salah satunya akibat terjadi penambahan tenaga kesehatan di RSUD Mukomuko yang berstatus honorer, hampir disetiap pergantian pimpinan, maupun anggota dewan.
BACA JUGA:Jaksa Dalami Perkara Dugaan Korupsi Anggaran RSUD Mukomuko
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan Standby di RSUD dan Puskesmas Selama Idul Fitri
"Jadi memperbaiki RSUD itu harus dengan kaca mata kuda, harus mengesampingkan ini titipan siapa, untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang benar profesional. Boleh melakukan penambahan ketika keuangan dan pelayanan setelah stabil," ujarnya.
Weri juga mengakui, jika itu dilakukan pihak manajemen RSUD Mukomuko untuk merumahkan dan menyeleksi ulang tenaga honorer tersebut bakal timbul pro dan kontra, dan itu bakal terjadi.
Tapi untuk perbaikan dan kepentingan bersama, maka itu harus di lakukan. Pemerintah harus berani mengambil langkah tegas.