Jejak Sejarah Kerajaan Kutai Martadipura dan Orang Basap

Sabtu 18 May 2024 - 17:55 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Di sisi kanan museum, wisatawan bisa mendapati areal makam para raja.

Sensasi suasana kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kian dirasakan wisatawan Museum Mulawarman saat menikmati storynomics yang dikemas secara menarik.

BACA JUGA:PPDB Tahun 2024, Berlaku Syarat Minimal Usia Masuk Sekolah

BACA JUGA:Siapkan Usulan Dana Desa Tahap II, Camat Ingatkan 2 Hal Ini...

Selain storynomics yang menarik tentang Kerajaan Hindu Tertua, legenda Kutai Kartanegara tak bisa dilepaskan dari lahirnya orang Basap. 

Cerita tersebut dimulai dari runtuhnya Kerajaaan Kutai Martadipura pada abad ke-14 dan memunculkan kerajaan baru, Kerajaan Kutai Kartanegara, di Tepian Batu atau Kutai Lapa.

Kerajaan dengan raja pertama yang bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti itu dikenal memiliki hobi bermain sabung ayam (adu ayam) dan memiliki seekor ayam jantan bernama Perak Kemudi Besi. 

Konon, ayam peliharaan sang raja itu dikenal sakti dan mampu mengalahkan semua ayam milik para raja Jawa, Brunei, hingga ke Tiongkok.

BACA JUGA:RT Diminta Gerakkan Masyarakat Bersihkan Lingkungan Rumah

BACA JUGA:4 Kelompok di Mukomuko Dapat Program Replanting Sawit

Alkisah, kehebatan Perak Kemudi Besi itu mampu menciptakan tantangan bagi seorang pangeran Tiongkok untuk datang membawa 15 ekor ayam aduan miliknya ke Kutai Kartanegara.

Pangeran Tiongkok itu pun berani memasang taruhan dengan nilai yang sangat fantastis, yakni 100 emas dan sebutir berlian untuk setiap ayam jago yang menang.

Maka pertarungan demi pertarungan pun dilangsungkan. Namun, ayam milik pangeran Tiongkok selalu keok menghadapi taji Perak Kemudi Besi. 

Hingga akhirnya, tinggal tersisa satu ayam. Dibalut rasa penasaran dan nafsu memenangkan taruhan, sang pangeran pun nekat memasang taruhan berupa wangkang (perahu besar) miliknya dan seluruh isinya.

BACA JUGA:82 Desa di Mukomuko Berstatus Desa Maju, 2 Desa Tertinggal

BACA JUGA:Pembangunan Sapras Rumah Adat Mukomuko Masih Proses

Kategori :

Terkait

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:30 WIB

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk

Selasa 19 Nov 2024 - 21:08 WIB

Setahun Empat Bulan Kurang 2 Hari Jokowi