RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sambatan, ini sebutan dari gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Jawa terutama yang tinggal di pedesaan.
Masyarakat Jawa dimaksud, bukan berati masyarakat yang tinggal di pulau Jawa sana.
Namun masyarakat Jawa, yang berada di luar pulau Jawa pun juga masih kental dengan kegiatan sambatan tersebut.
Jalan-jalan radarutara.bacakoran.co belum lama ini juga menemukan aktifitas tersebut.
BACA JUGA:Panwascam Pemilu jadi Panwascam Pilkada Diumumkan
BACA JUGA:Sejak SD Hingga Sudah SMK, Ayah Bejat Kerap Beraksi Saat Istri Pengajian Hari Jum'at
Tepatnya di Desa Tanjung Anom Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara yang masyarakatnya mayoritas merupakan masyarakat Jawa.
Memang daerah tersebut merupakan wilayah transmigrasi masyarakat dari pulau Jawa yang berasal Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Daerah ini dikenal masih kental dengan tradisi Jawa yang terus turun temurun sejak tahun 1979 (transmigrasi gelombang pertama) hingga saat ini.
Dan tradisi sambatan berhasil menjadi budaya luhur yang masih lestari hingga sampai saat ini.
BACA JUGA:PARAH, Selama 5 Tahun, Ayah Bejat Rudapaksa Anak Tiri Dengan Ancaman
BACA JUGA:Wadaw! Perkara BUMDes Berangan Mulya Makin Panas
Sorang tokoh masyarakat di desa tersebut yang sedang melakukan aktifitas sambatan, Widodo menceritakan, soal tradisi adiluhung ini.
Widodo mengatakan bahwa, tradisi sambatan ini selalu digunakan oleh masyarakat hampir di semua hal.
Dulu sekitar tahun 90 an, masyarakat di sini sering sambatan di sawah.