Soal Penanganan Masalah Stunting, Desa dan Masyarakat Harus Berkolaborasi

Ilustrasi : Penanganan Masalah Stunting-siloamhospitals.com-

KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Upaya pencegahan dan penanganan stunting terus menjadi konsen pemerintah pusat, daerah hingga ke desa. 

Salah satu upaya konkret untuk mengoptimalkan langkah pencegahan dan penanganan stunting ini adalah harus dilakukan identifikasi masalah, kolaborasi antar pemangku kepentingan, penyuluhan hingga edukasi. 

Dan langkah-langkah itu dapat ditempuh oleh masing-masing desa lewat agenda rembuk stunting.

"Agar tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam pencegahan dan penanganan stunting ini diperlukan kolaborasi seluruh pihak diantaranya dengan melaksanakan rembuk stunting. 

BACA JUGA:Jadikan Pemberantasan Sarang Nyamuk Sebagai Agenda Rutin

BACA JUGA: Jembatan Lembah Duri, Sehari Dibenahi Sudah Jebol Lagi!

Lewat rembuk stunting, itu semua pihak bisa mengindetifikasi masalah yang terjadi dan menentukan langkah apa yang haru ditempuh. 

Sehingga kami mengimbau kepada seluruh desa, sebelum lebih jauh memberikan dukungannya dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting, ini harus melakukan rembuk stunting lebih awal," ujar Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, kepada Radar Utara, Senin, 29 April 2024.

Ditegaskan Bambang, rembuk stunting adalah upaya kolaboratif yang melibatkan masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengatasi stunting. 

Dengan mengindentifikasi masalah secara spesifik maka akan timbul perencanaan program yang tepat. 

BACA JUGA: Ternak Sapi, Siklus Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Muara Santan

BACA JUGA:Aksi Serentak Perangi Demam Berdarah Dengan PSN

Dan Bambang menegaskan, setiap desa memiliki kewenangan untuk mengelontorkan anggaran dana desa (DD) untuk memberikan dukungan konkret terhadap upaya pencegahan stunting tersebut. 

"Partisipatif masyarakat, edukasi yang tepat sangat penting dalam mengatasi stunting. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan